Kasus hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Papua Barat, Iptu Tomi Marbun saat menjalani tugas negara mengundang tanda tanya.
Sebab hilangnya Iptu Tomi Marbun sejak bulan Desember 2024 lalu, dinilai penuh dengan misteri. Sang Kasat Reskrim lenyap seperti ditelan bumi tanpa adanya sisa-sisa jejak informasi.
Bahkan, sejumlah informasi yang beredar terkait kronologi hilangnya Iptu Tomi Marbun juga penuh dengan kejanggalan. Mulai dari kesaksian yang berbeda-beda dari sejumlah pihak terkait, tidak ada tim yang turun langsung ke TKP untuk melakukan pencarian, hingga diberhentikannya pencarian.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Istri Iptu Tomi Marbun, Riah Tarigan dalam wawancara eksklusifnya bersama tim Qnews.co.id beberapa waktu lalu.
"Saya dapat informasi via telepon oleh Kanit Resmob yang menginformasikan kalau sebenarnya suami saya itu katanya berenang, terus sempat terbawa arus dan hingga bisa  berdiri, terus tidak lama berdiri di satu tandusan. Katanya air di tandusan itu pas dia lihat suami saya berdiri hanya sebatas lutut, terus tidak lama suami saya duduk, lalu tersapu air terus hilang," ungkap Riah Tarigan.
"Itu yang membuat saya bertanya, seperti apa kronologi sebenarnya. Karena saya tanyakan juga beberapa anggota yang kebetulan satu tim dengan suami saya pada saat itu, tidak ada yang berani memberikan informasi. Semua melemparkan ke Kanit atau ke Kapolres. Tidak ada yang berani bicara," sambungnya.
Bungkamnya para anggota Polres Teluk Bintuni membuat Riah merasa bingung hingga timbul rasa curiga dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya dalam kasus hilangnya sang suami Iptu Tomi Marbun.
"Di situ saya agak sedikit bingung kenapa orang-orang tidak ada yang berani berbicara. Apa yang sebenarnya terjadi sampai saat ini juga belum ada pernyataan resmi dari Kapolres kepada pihak keluarga," ungkapnya.
Riah juga merasa bingung dan tidak tahu harus percaya kepada siapa. Sebab, sejumlah informasi terkait nasib suaminya datang dan beredar dengan versi cerita yang berbeda-beda.
"Seperti yang diinformasikan via telepon oleh Pak Kapolres kalau suami saya menaiki longboat, dia duduk paling ujung dan dia tergelincir seperti itu. Tapi informasi yang saya dapat dari tim yang ada di situ ternyata tidak ada yang namanya penyebrangan menggunakan longboat," jelas Riah.
Selain informasi kronologi dengan cerita yang banyak versi, kurangnya totalitas dari tim pencarian yang terjun ke lokasi kejadian juga mengundang banyak tanda tanya.
Hal itu juga yang membuat pihak keluarga mengambil langkah inisiatif untuk melakukan pencarian dengan menyewa helikopter dan pesawat kecil. Sayangnya helikopter tersebut di cancel oleh orang nomor satu di Polres Teluk Bintuni.
"Jadi saya sempat menyewa helikopter dan pesawat kecil untuk menyisir dari atas. Tapi saya dapat kabar heli yang saya sewa di cancel dari pihak terkait dengan sejumlah alasan-alasan dan saya di situ mulai curiga kenapa harus di-cancel, sedangkan itu adalah kebutuhan pertama," kata Riah.
Tak hanya itu saja, pihak keluarga juga meminta kepada polres Teluk Bintuni untuk melakukan olah TKP, sayangnya hal itu tak pernah terealisasi.
Sebagai seorang istri, Riah Tarigan hanya meminta kepastian terkait nasib dari suaminya saat ini dan jika memang sangat suami ditemukan dalam kondisi yang sudah tak bernyawa, Riah memastikan pihak keluarga meminta jasad dari Iptu Tomi Marbun.
"Saat saya menikah dengan seorang polisi saya sudah tau salah satu konsekuensinya, tapi saya punya anak dan kalau memang ada jasadnya saya bisa tunjukkan kepada anak saya nanti kalau dia sudah besar kalau ini kuburan bapak. Kalau hilang tanpa jejak seperti ini apa yang harus saya jelaskan kepada anak saya, itu juga yang masih mengganjal di hati saya," ungkap Riah sambil meneteskan air mata.
Hingga saat ini, pihak keluarga juga tak pernah berhenti melakukan berbagai cara demi mendapatkan kepastian terkait kabar dari Iptu Tomi Marbun yang dinyatakan hilang setelah hanyut di Sungai Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, saat menjalani tugas negara.
Setelah melakukan audiensi kepada Kabareskrim dan melayangkan sejumlah laporan kepada Divisi Propram Mabes Polri, dalam waktu dekat pihak keluarga juga akan menyambangi komisi III dan V DPR RI untuk mencari keadilan terkait nasib dari Iptu Tomi Marbun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI