Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyibak Kematian Pengidap HIV/AIDS yang Tinggi di Provinsi Jawa Timur

9 Januari 2017   12:40 Diperbarui: 9 Januari 2017   12:43 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: nhacbb.org)

Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, tanggal 20/11-2016 menunjukkan sampai September 2016 dari 16.432 kasus AIDS di Jawa Timur (Jatim) yang meninggal dunia tercatat 3.679. Ini berarti 22,39 persen. Kematian terkait AIDS secara nasional 10.132. Kematian terkait AIDS di Jatim 36,31 persen secara nasional. Fakta ini menunjukkan upaya mengurangi kesakitan yang bisa menyebabkan kematian  pada pengidap HIV/AIDS di Jatim sangat rendah. Bisa juga pengidap HIV/AIDS terdeteksi setelah mengidap penyakit-penyakit infeksi oportunistik, seperti TB, diare, dll.

Apa pun latar belakang kematian pengidap HIV/AIDS itu yang jelas ada persoalan besar dalam penanggulangan HIV/AIDS di Jatim.  Kasus kumulatin HIV/AIDS sendiri di Jatim dilaporkan 45.411 yang terdiri atas 28.979 HIV dan 16.432 AIDS. Kasus secara nasional mencapai 302.004 terdiri atas 219.036 HIV dan 82.968 AIDS. Jumlah ini menempatkan Jatim pada peringkat kedua jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS secara nasional.

PSK Tidak Langsung

Penularan dan penyebaran HIV/AIDS yang dominan adalah melalui hubungan seksual yaitu hubungan seksual berisiko:

(1) Laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom di dalam ikatan pernikahan yang sah dengan perempuan yang berganti-ganti karena bisa saja salah satu di antara perempuan tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

(2) Perempuan yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual di dalam ikatan pernikahan yang sah dengan laki-laki yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, karena bisa saja salah satu di antara laki-laki tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

(3) Laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual di luar ikatan pernikahan yang sah dengan perempuan yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, karena bisa saja salah satu di antara prempuan tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

(4) Perempuan yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual di luar ikatan pernikahan yang sah dengan laki-laki yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, karena bisa saja salah satu di antara laki-laki tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

(5) Laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, seperti pekerja seks komersial (PSK) dan waria. PSK dikenal ada dua tipe, yaitu:

(a) PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

(b) PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat plus-plus, ‘artis’, ‘spg’, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, ibu-ibu rumah tangga, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun