Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serial Santet #39: Menyasar Mata dengan Tanam Paku di Hidung

13 September 2022   13:11 Diperbarui: 13 September 2022   15:32 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paku yang ditarik Pak Ajie dari hidung saya pada Agustus 2022. (Foto: Dok/Syaiful W. Harahap)

Santet berupa benda-benda mati dan hidup terus-menerus dikirim ke saya sampai sekarang agar saya celaka

Sudah agak lama tidak flu, tiba-tiba hidung mengeluarkan ingus. Karena merupakan penyakit yang umum saya pun pergi ke dokter di klinik yang jadi FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) sebagai peserta BPJS Kesehatan pada pertengahan Agustus 2022 lalu.

Biasanya, sekali berobat dengan obat untuk tiga hari flu sudah sembuh. Tapi, kali ini sudah tiga kali berobat, itu artinya sembilan hari, dengan obat dan dosis yang berbeda tapi batuk tetap tidak mau kalah.

Akhirnya saya tanya ke Pak Ajie di Cilegon, Banten, yang selama ini mengobati saya terkait dengan santet yang baru saya ketahui sejak awal tahun 2000-an.

"Ya, Pak, itu ada paku di hidung yang naik ke mata kanan." Ini jawaban Pak Ajie melalui WA.

Memang, ketika ujung hidung dipencet untuk mengelurkan ingus, eh malah nyeri. Ketika dipegang ternyata ada benda keras di ujung hidung.

Mata kanan saya juga panas. Saya tetes dengan air mata buatan tetap saja panas. Terpaksa saya kompres dengan handuk kecil yang dicelupkan ke air es.

Rupanya, paku, kecil kira-kira 3 cm, yang dikirim dukun ditempatkan di hidung sebelah kanan. Kepala paku di bawah sedangkan ujungnya naik menyasar mata kanan bagian bawah.

Di paku itu juga ada racun yang memicu ingus dengan symptom sebagai flu. Gesekan paku ketika jalan, digerakkan oleh dukun, ke hidung juga menimbulkan sakit. Nyeri.

Tentu saja tida piliha lain selain menarik paku dari hidung. Saya pun bergegas ke Cilegon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun