Ketika puncak pandemi Covid-19 mulai terjadi di Italia sejak pertengahan Maret 2020, kasus harian di Indonesia sedikit. Tapi, tidak ada langkah yang antisipatif. Buktinya, tes Covid-19 sangat sedikit. Bahkan, sampai 2 Juli 2020 tes Covid-19 di Indonesia baru menjangkau 503.132 warga sehingga proporsi tes per 1 juta populasi hanya 1.843. Ini sangat kecil.
Di bulan Juni 2020, misalnya, warga yang tes Covid-19 antara 4.406 (terkecil) sampai 13.239 (terbanyak) dengan hasil positif berkisar antara 467 (terkecil) sampai 1.385 (terbanyak). Tanpa tes Covid-19 yang massal secara sistematis tidak ada terjadi puncak pandemi, sebaliknya penularan virus terus terjadi antar warga, yaitu warga yang berisiko tapi lolos dari tes, karena ketaatan memakai masker dan jaga jarak sangat rendah di Indonesia (Bahan-bahan dari: worldometer, dan sumber-sumber lain). *