Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19 di Indonesia Tanpa Puncak Pandemi?

3 Juli 2020   11:20 Diperbarui: 3 Juli 2020   11:13 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan Tes Covid-19 di Koresl dan Indonesia (Dok Pribadi)

Ketika puncak pandemi Covid-19 mulai terjadi di Italia sejak pertengahan Maret 2020, kasus harian di Indonesia sedikit. Tapi, tidak ada langkah yang antisipatif. Buktinya, tes Covid-19 sangat sedikit. Bahkan, sampai 2 Juli 2020 tes Covid-19 di Indonesia baru menjangkau 503.132 warga sehingga proporsi tes per 1 juta populasi hanya 1.843. Ini sangat kecil.

Di bulan Juni 2020, misalnya, warga yang tes Covid-19 antara 4.406 (terkecil) sampai 13.239 (terbanyak) dengan hasil positif berkisar antara 467 (terkecil) sampai 1.385 (terbanyak). Tanpa tes Covid-19 yang massal secara sistematis tidak ada terjadi puncak pandemi, sebaliknya penularan virus terus terjadi antar warga, yaitu warga yang berisiko tapi lolos dari tes, karena ketaatan memakai masker dan jaga jarak sangat rendah di Indonesia (Bahan-bahan dari: worldometer, dan sumber-sumber lain). *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun