Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Direvisipun Perda AIDS Yogyakarta Tidak Relevan (Lagi) untuk Tanggulangi HIV/AIDS

5 Februari 2020   20:33 Diperbarui: 25 Oktober 2022   19:32 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: dinamani.com)

Adalah hal yang mustahil ada langkah pencegahan, khususnya melalui hubungan seksual berisiko, karena praktek pelacuran sekarang tidak dilokalisir. Bahkan, transaksi seks dilakukan melalui media sosial sehingga lokalisasi pelacuran sekarang sudah pindah ke media sosial.

Baca juga: Lokalisasi Pelacuran dari Jalanan ke Media Sosial

Lagi pula paling tidak ada tiga pintu masuk HIV/AIDS ke Yogyakarta yang mustahil bisa dihambat, yaitu:

(1). Insiden infeksi HIV baru bisa terjadi pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual tanpa kondom, di dalam nikah atau di luar nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti di wilayah DI Yogyakarta atau di luar DI Yogyakarta, bahkan di luar negeri. Soalnya, bisa saja salah satu dari perempuan tsb. mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS. Tentu saja Pemprov DI Yogyakarta tidak bisa mengawasi perilaku seksual semua laki-laki dewasa warga DI Yogyakarta.

Dua Tipe PSK

(2). Insiden infeksi HIV baru bisa terjadi pada perempuan dewasa melalui hubungan seksual dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, di dalam nikah atau di luar nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti di wilayah DI Yogyakarta atau di luar DI Yogyakarta, bahkan di luar negeri.

Soalnya, bisa saja salah satu dari laki-laki tsb. mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS. Tentu saja Pemprov DI Yogyakarta tidak bisa mengawasi perilaku seksual semua perempuan dewasa warga DI Yogyakarta.

(3). Insiden infeksi HIV baru bisa terjadi pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK), di wilayah DI Yogyakarta atau di luar DI Yogyakarra, bahkan di luar negeri. Soalnya, bisa saja salah satu dari PSK tsb. mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS. Tentu saja Pemprov DI Yogyakarta tidak bisa mengawasi perilaku seksual semua laki-laki dewasa warga DI Yogyakarta.

Yang perlu diingat adalah PSK ada dua tipe, yaitu:

(a). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

(b), PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, PSK online, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun