Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Danone Indonesia Kolaborasi untuk Tanggulangi Sampah Plastik

19 Oktober 2018   17:10 Diperbarui: 15 April 2023   15:30 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyu laut makan plastik (Sumber: dw.com)

Sampah plastik bisa sampai ke sungai, danau dan laut al. terjadi karena pengelolaan sampah serta perilaku orang per orang yang belum sampai pada tahap kepedulian terhadap kehidupan. Pengalaman Swietenia Puspa Lestari, Direktur Eksekutif Divers Clean Action (DCA) Indonesia (Yayasan Penyelam Lestari Indonesia), yang dibesarkan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, membawanya melakukan aksi nyata sesuai dengan kegemarannya yaitu mengumpulkan sampah di laut sambil menyelam.

Swietenia menyampaikan kekecewaannya ketika  warga yang tidak peduli terhadap sampah plastik di sepanjang pantai di Indonesia. "Aksi kami berkembang jadi komunitas yang peduli terhadap sampah plastik di seluruh Indonesaia," kata Swietenia pada acara Bincang #BijakBerplastik.

Botol Plastik

Laporan Deutsche Welle (17.02.2015) menunjukkan dari lima negara pembuan sampah plastik ke laut Indonesia ada di peringkat kedua dengan jumlah 3,2 juta ton/tahun (87 persen dari total sampah plastik Indonesia). Jumlah ini bagian dari 3,8 juta ton sampah plastik yang dibuang penduduk Indonesia, Itu artinya seorang penduduk Indonesia membuang 17,2 kg sampah plastik ke laut.

Negara-negara pembuang sampah plastik ke laut (Sumber: blogs.wsj.com)
Negara-negara pembuang sampah plastik ke laut (Sumber: blogs.wsj.com)
Sedangkan peringat pertama pembuan sampah adalah Cina dengan jumlah 8,8 juta ton/tahun. Sedangka di peringat ketiga Vietnam dengan 1,8 juta ton/tahun, peringkat keempat Filipina dengan 1,8 juta ton/tahun, dan di peringkat kelima Sri Lanka 1,6 juta ton/tahun.

Sorotan dunia terhadap Indonesia, apalagi media ramai memberitakan penyelam di Bali yang 'dihadang' sampah plastik, pemerintah kemudian menargetkan pada tahun 2025 sampah plastik di laut akan berkurang 75 persen. Danone-Aqua sendiri sejak tahun 1993 yang dimotori oleh Tirto Utomo, pendiri Aqua, melancarkan progrtam "Aqua Peduli" yaitu perusahaan membeli kembai botol bekas dari konsumen untuk didaur ulang.

Dalam kaitan ini, menurut Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone-Indonesia, Danone-Aqua bergabung dalam misi Indonesia untuk mengurangi sampah plastik di lautan sebesar 75 persen pada tahun 2025 lewat kebijakan perusahaan berupa komitmen #BijakBerplastik. 

"Untuk mendukung komitmen itu ada tiga pilar yaitu pengumpulan sampah plastik, edukasi dan inovasi," kata Karyanto pada acara Bincang#BijakBerplastik. Ada enam pusat pengumpulan plastik yang didukung Danone-Aqua yaitu di Kepulauan Seribu, Tangerang dan Bandung (Pulau Jawa), Bali, Lombok (NTB) dan Labua Bajo (NTT).

Danone-Aqua yang memakai plastik untuk kemasan air minum mengandalkan galon yang bisa diisi ulang, tapi ketika seseorang dalam perjalanan disediakan pula kemasan kecil dengan plastik yang tidak akan dipakai untuk isi ulang. Penyumbang sampah plastik terbesar adalah botol minuman. Tahun 2016, misalnya, dilaporkan 480 miliar botol plastik terjual. Angka ini sama saja dengan penjualan 1 juta botol setiap menit. Diperkirakan 20.000 botol terjual setiap detik (Deutsche Welle, 14/3-2018).

Dengan situasi dan kondisi polusi sampah plastik yang sudah sangat genting, menurut Emenda, sudah saatnya mengajak masyarakat luas untuk ikut serta untuk mengatasi permasalahan sampah plastik. "Mulailah dari lingkungan kecil yaitu keluarga, selanjutnya lingkungan berskala besar, seperti kota sampai industri, untuk memilah sampah plastik agar tidak sampai ke tempat pembuangan terakhir atau hanyut ke laut," kata Emenda dengan penuh harap.

Bumi Lestari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun