Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Kota Samarinda, Lokalisasi Pelacuran Ditutup Kasus AIDS Terus Bertambah

19 Mei 2018   05:35 Diperbarui: 19 Mei 2018   05:44 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(3) Laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual di luar ikatan pernikahan yang sah dengan perempuan yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, seperti perselingkuhan, WIL, dll. karena bisa saja salah satu di antara prempuan tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

(4) Perempuan yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual di luar ikatan pernikahan yang sah dengan laki-laki yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, , seperti perselingkuhan, PIL, dll. karena bisa saja salah satu di antara laki-laki tsb. juga punya pasangan seks yang lain dengan perilaku seksual yang berisiko.

PSK Tidak Langsung

(5) Laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, seperti PSK dan waria. PSK dikenal ada dua tipe, yaitu:

(a) PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

(b) PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat plus-plus, 'artis', cewek spg, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, ibu-ibu rumah tangga, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), dll.

Dalam keterangan Muhammad tidak dijelaskan kasus-kasus HIV/AIDS yang terdeteksi dengan faktor risiko seks sebagai bentuk perilaku yang mana.

Di Kota Samarinda tiga lokalisasi pelacuran (Bayur, Solong dan Loa Hui) sudah ditutup. Dengan menutup lokalisasi pelacuran ini tidak akan menghentikan transaksi seks dalam bentuk pelacuran yang terjdi di sembarang tempat dan sembarang waktu dengan berbagai macam modus.

Maka, kemungkinan besar perilaku seks berisiko yang dilakukan warga, khususnya laki-laki dewasa, yang terdeteksi mengidap adalah perilaku nomor 5 (b). PSK langsung juga akhirnya menyaru sebagai PSK tidak langsung karena transaksi seks tidak dilokalisir Tentu saja Dinkes Kota Samarinda dan KPA Kota Samarinda tidak bisa melakukan intervensi karena transaksi seks tidak terjadi di tempat yang dilokalisir.

Itu artinya insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa di Kota Tepian akan terus terjadi yang kemudian menularkan ke istri atau pasangan seks lain yang akan berakhir pada bayi yang dilahirkan istri-istri mereka kelak. (Catatan: pemakaian kata AIDS bukan HIV atau HIV/AIDS adalah untuk memudahkan masyarakat menangkap isu). *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun