Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumbar "Memberantas" LGBT, Mengabaikan Laki-laki Heteroseksual sebagai Penyebar HIV/AIDS

13 Januari 2018   07:47 Diperbarui: 13 Januari 2018   09:21 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (diolah dari: youthjamaica.com)

Nasrul rupanya mengabaikan ibu-ibu rumah tangga yang tertular HIV dari suami (horizontal) dan bayi serta anak-anak yang tertular dari ibu mereka (vertikal). Apakah mereka ini tidak menderita 10 tahun kemudian, Pak Nasrul?

Ini juga dikatakan oleh Nasrul: .... "seks menyimpang" oleh kelompok gay di balik kasus HIV/AIDS ini akan terasa dampaknya pada 10 tahun mendatang.

Tidak perlu menunggu 10 tahun mendatang karena sekarang pun sudah banyak ibu-ibu rumah tangga dan bayi serta anak-anak yang terdampak langsung HIV/AIDS karena ulah suami dan ayah mereka.

Apakah di Sumbar tidak ada ibu rumah tangga, bayi dan anak-anak yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS?

Kalau tidak ada itu artinya fantastis dan perlu diacungi jempol karena satu-satunya daerah di dunia yang tidak ada ibu rumah tangga, bayi dan anak-anak yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS.

Itu artinya tidak ada suami-suami di Sumbar yang pernah atau sering melakukan perilaku seksual yang berisiko tertular HIV, maka wajarlah kalau yang dijadikan sasaran adalah LGBT, lebih khusus lagi gay.

"Kita tidak ada tindakan represif, memberi penyadaran saja bahwa jangan melakukan seks menyimpang yang bisa berakibat kesehatan mereka terganggu dan menularkan HIV/Aids." Ini pernyataan Nasrul lagi,

Sumber: http://www.aidsindonesia.com
Sumber: http://www.aidsindonesia.com
Ledakan AIDS

Risiko tertular HIV melalui hubungan seksual bukan karena orientasi seksual (LGBT) dan sifat hubungan seksual (di luar nikah), tapi karena kondisi (saat terjadi) hubungan seksual yaitu salah satu atau kedua-duanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom setiap kali terjadi hubungan seksual.

Kalau kedua-duanya HIV-negatif maka tidak akan terjadi penularan HIV biar pun mereka melakukan hubungan yang menyimpang dan tidak pakai kondom. Bahkan, kalau pun salah satu mengidap HIV/AIDS kalau laki-laki pakai kondom maka tidak ada risiko penularan HIV biar pun dilakukan dengan seks menyimpang.

Narsul menambahkan: "Kami mengajak masyarakat seluruh Sumbar agar bisa memahami bahwa perilaku seks yang menyimpang, gay bisa berakibat penyakit, ini yang akan kami lakukan yaitu sosialisasi kepada masyarakat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun