Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sarana Wisata di Pantai dan Pulau yang Menyatu dengan Alam

21 Oktober 2015   17:32 Diperbarui: 27 Oktober 2015   15:54 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak jarang staf pemasaran hotel terpaksa langsung ke hotel dengan mengendarai mobil jika ada booking-an atau permintaan khusus tentang kamar, makanan, dll.

Ketika itu sarana transportasi juga sangat sedikit. Jalan aspal dari Cilegon baru sampai Anyer, selebihnya kondisi jalan sangat jelek sehingga pengunjung ke Pantai Carita memilih jalur Serang-Pandeglang-Labuan-Carita.

Berita tentang keluhan Dr Axel terkait jaringan telepon menjadi laporan utama di sebuah harian sore. “Terima kasih, Pak, di hotel sudah ada telepon,” kata Dr Axel beberapa minggu setelah berita diterbitkan.

Wisnus vs Wisman

Belakangan Dr Axel menjual hotelnya karena alasan kesehatan yang membuat dia pulang kampung ke negaranya. Sayang, pembeli hotel itu sama sekali tidak memahami konsep alamiah yang dikembangkan Dr Axel. Di bekas hotel itu dibangun flat yang bentuknya seperti tembok raksasa.

Suasana yang alami pun ada di Pulau Putri, salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu di Teluk Jakarta. Penginapan bukan berupa bangunan masif seperti kotak, tapi dibuat rumah kopel di sela-sela pohon kelapa.

Bangunan pun jauh dari bibir pantai sehingga ombak tidak terhalang memecah diri di pantai berpasir. Bangunan untuk penginapan tamu, kantor dan restoran nyaris tidak bisa dilihati dari dermaga karena terhalang pepohonan.

Jalalan juga hanya berupa jalan setapak yang tidak lebih dari satu meter lebarnya. Jalan setapak ini tidak memakan tempat sehingga tidak mengganggu keseimbangan lahan.

Begitu juga dengan Pulau Bidadari yang sama sekali tidak merusak lahan untuk membangun penginapan (cottage) karena bangunan didirikan di atas air laut dengan tiang-tiang kayu yang tidak merusak laut. Jalan penghubungan antar cottage juga terbuat dari kayu sehingga menyatu dengan alam.

Ketika tiga contoh resort itu dibangun istilah-istilah eco-friendly atau yang biasa disebut dengan istilah eco-hotel atau eco-resort belum dikenal secara luas. Tapi, konsep yang dijalankan oleh Dr Axel dan Pulau Putri merupakan bentuk dari eco-resort.

Sayang, pemerintah dari awal tidak membuat aturan baku tentang sarana dan prasarana wisata di pantai dan pulau sehingga banyak pengelola yang membangun arena wisata dengan merusak alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun