Mohon tunggu...
Inez TiaCalista
Inez TiaCalista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswi di Universitas Airlangga

Hallo perkenalkan nama saya Inez Tia Calista.Saya seorang mahasiswi aktif di Universitas Airlangga Jurusan Manajemen. Saya sangat menyukai berbagai hal terkait dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Anti-Korupsi Berbasis Kearifan Lokal bagi Anak Usia Dini

1 Juli 2022   02:24 Diperbarui: 1 Juli 2022   02:38 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:Dokumentasi Pribadi

Media dongeng

Dongeng adalah sebuah media yang mampu meningkatkan kemampuan dalam berpikir kreatif dan menciptakan sebuah fantasi atau imajinasi krusial sehingga dapat mempengaruhi cara berpikir anak (Widyanti, et al., 2019). Terdapat berbagai hal yang dapat dilakukan oleh pendongeng agar cerita yang dituturkan mampu diterima dengan baik oleh penyimak, yang dapat dijadikan dasar perilaku oleh penyimak. 

Maka dari itu, dongeng merupakan media komunikasi aktif yang memiliki pengaruh besar dalam proses penjembatanan rasa emosional antara pendongeng dan penyimak (Sophya, 2018).

Dengan besarnya pengaruh dongeng terhadap perkembangan kepribadian anak, maka penulis menawarkan media dongeng, sebagai salah satu penyampai nilai-nilai PAK. Pihak yang dapat menjadi pendongeng adalah guru maupun orang tua. 

Guru dapat menceritakan dongeng yang relevan dengan nilai PAK dan dapat mengambil cerita dongeng lokal sebagai referensi dari metode tersebut seperti dongeng si kancil atau dapat pula membuat dongeng sendiri dengan memasukkan nilai-nilai PAK ke dalam dongeng tersebut. 

Dengan begitu diharapkan anak dapat mengklasifikasikan mana tindakan sesuai dan tidak sesuai dengan nilai PAK. Orang tua juga diharapkan menjadi pendongeng ketika anak berada di rumah, dengan kedekatan emosional yang lebih tinggi diharapkan orang tua ikut berperan aktif dalam proses penanaman nilai-nilai PAK tersebut.

Media Permainan Ular Naga

Bermain menjadi salah satu kebutuhan dasar yang dimiliki setiap anak. Melalui sebuah permainan dapat memberikan penyegaran dan membantu anak dalam pengembangan kognitif yang didapatkan dari pemecahan masalah, kreativitas, dan penguasaan konsep baru. Dengan bermain, secara tidak langsung akan melatih anak dalam hal konsentrasi, ketekunan, kesabaran, dan keberanian untuk mengambil risiko. 

Sebuah permainan yang menggembirakan akan mampu merangsang anak dalam mengeksplorasi sesuatu yang baru dan anak dapat menemukan pengetahuan yang baru dengan lebih mudah melalui media permainan. Melalui permainan anak akan memiliki kecenderungan untuk memahami suatu konsep secara menyenangkan, alami, dan tanpa paksaan (Hamid Muhammad, 2020).

Melihat keterkaitan antara anak dan dunia bermain maka penulis mengusulkan sebuah metode implementasi PAK yang menggunakan media permainan. Salah satu permainan yang dapat dijadikan saluran implementasi PAK yaitu ular naga. Ular naga merupakan sebuah permainan tradisional yang kerap dilakukan oleh sekelompok anak. 

Metode permainan ini adalah tiap anak berbaris memanjang, dari depan ke belakang, tiap pemain memegang pundak pemain yang terdapat di depannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun