Mohon tunggu...
Ineke Novianty Sinaga
Ineke Novianty Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - Public Relation

I am very passionate about writing! Melihat,membaca, menilai, menganalisa,menyindir, mentertawakan, menyukai, mengagumi, memperbaiki, mendukung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyusuri Kemang PascaBanjir

21 Februari 2021   23:52 Diperbarui: 22 Februari 2021   12:43 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore tadi saya ke Kemang, tepatnya Minggu 21/02/2021. Akibat hujan deras beberapa hari kemarin menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di Jakarta. Salah satunya di Kemang, Jakarta Selatan. Tampak pandangan mata,  karyawan & petugas dari sejumlah hotel, cafe, restaurant, bank dan apartemen yang tadinya terendam banjir tampak melakukan bersih-bersih dari sisa lumpur.

Kemudian, beberapa gedung di bagian basementnya tampak masih terendam air. Beberapa mobil yang sempat terendam juga masih tampak terparkir di halaman gedung. Syukurlah sepanjang hari ini tidak hujan sehingga karyawan & petugas bisa beres-beres.

Tampak juga mobil damkar yang digunakan untuk menguras air di basement yang terendam, tetapi jumlahnya tidak banyak sehingga beberapa gedung perlu menunggu untuk dilakukan penyedotan air dari basement mereka.

Sebenarnya, pada kesempatan yang sama ada juga Anies Baswedan yang datang meninjau Kemang pascabanjir. Harapan saya sih meninjau perlu disertai solusi karena itu yang diharapkan warga. Semoga  Pemkot Jakarta bisa segera menemukan cara tepat menangani banjir karena dengan curah hujan yang tinggi, potensi dan risiko terjadi banjir di Jakarta tampak sangat besar. Kasihan warga terdampak, kerugian sangat besar. Misalnya, kerugian materiil, waktu, dan kesehatan hingga nyawa. Masih banyak kerugian lainnya. Ini perlu menjadi pertimbangan pemprov DKI untuk serius menangani persoalan banjir termasuk memberikan literasi kesehatan & lingkungan soal membuang sampah karena sampah termasuk penyumbang terbesar terjadinya banjir.


img-20210221-141748-6033196a8ede4821fc3eeeb2.jpg
img-20210221-141748-6033196a8ede4821fc3eeeb2.jpg
img-20210221-141949-60331941d541df3d5c52a862.jpg
img-20210221-141949-60331941d541df3d5c52a862.jpg
img-20210221-142000-60331954838cc67f9d633112.jpg
img-20210221-142000-60331954838cc67f9d633112.jpg
img-20210221-141727-6033195d838cc60171684922.jpg
img-20210221-141727-6033195d838cc60171684922.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun