Mohon tunggu...
INE AULIA AGUSTIN 200108110015
INE AULIA AGUSTIN 200108110015 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sarana Prasarana Pendidikan di Era Pandemi dan New Normal

14 Juni 2021   06:08 Diperbarui: 14 Juni 2021   06:39 2017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini Indonesia masih digemparkan dengan adanya pandemi Covid-19 yang telah menggejala dalam lingkungan masyarakat.  Datangnya virus ini memberikan dampak yang sangat signifikan dalam berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah pada sektor pendidikan. Dalam dunia pendidikan saat ini,  seluruh siswa maupun mahasiswa diharuskan untuk tetap bisa mengikuti pembelajaran secara online dari rumah masing-masing. Siswa maupun mahasiswa diharapkan bisa tetap aktif belajar di rumah dengan menggunakan aplikasi penunjang seperti Google Clasroom,  Zoom Metting,  Google Meet,  Zenius Education,  Ruang Guru,  e-learning,  dan masih banyak lagi.  Lantas,  bagaimana sarana prasaana pada era pandemi Covid-19 dan New Normal?.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)  Nadiem Anwar Makarim menerapkan kebijakan belajar di rumah dengan media online. Dengan adanya kebijakan pembelajaran secara online,  tentunya menimbulkan beberapa permasalahan. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Afip Miftahul Basar (2021) yang berjudul "Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19" didalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa siswa tingkat SMP kurang mampu dalam memahami materi yang disampaikan sehingga pembelajaran daring yang dilakukan kurang maksimal. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya media pembelajaran, konektivitas serta pengelolaan pembelajaran oleh guru. Sehingga dapat berdampak pada pribadi siswa dalam menangkap setiap materi pembelajaran.

Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Hilna Putria dkk tentang proses pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 pada guru sekolah dasar. Dari penelitian tesebut menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang diperuntukkan untuk  anak  usia sekolah  dasar dirasa kurang efektif, sebab pendidik merasa kurang maksimal dalam memberikan materi     pembelajaran serta pemanfaatan media pembelajaran yang dirasa kurang maksimal.

Mendengar permasalahan pembelajaran yang terjadi selama masa pandemi Covid-19, tentunya menimbulkan keresahan bagi pendidik maupun anak didik bahkan orang tua. Oleh karena itu, penting bagi lembaga pendidikan dan pemerintah untuk memberikan solusi dalam menyikapi permasalahan tesebut.  Solusi yang diharapkan nantinya dapat memberikan dampak yang baik dan dapat memajukan  pembelajaran di era pandemi Covid-19 dan era New Normal.

Kurang efektifnya pembelajaran daring juga dikarenakan kurang mendukungnya perangkat elektronik. Media elektronik sekaligus sarana prasarana pembelajaran di era pandemi saat ini harusnya lebih canggih, memadai dan dilengkapi dengan fitur-fitur yang lengkap serta menarik supaya dapat menunjang proses pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak akan merasa jenuh jika harus menatap layar laptop maupun handphone secara terus menerus dikarenakan tampilan dari media pembelajaran yang monoton.

Berbicara tentang media dimasa pandemi, media pembelajaran atau yang biasanya disebut dengan sarana prasarana pembelajaran harus diperhatikan. Sarana prasarana sendiri dibagi menjadi dua kategori, yakni sarana prasarana pada pelaksanaan pembelajaran dari rumah, dan sarana prasarana pembelajaran masa kebiasaan baru (new normal).

Sarana prasarana pada pelaksanaan pembelajaran dari rumah juga tidak terlepas dari media elektronik yang dapat menunjang proses pembelajaran dan sebagai pengendali komunikasi jarak jauh. Pendidik dan anak didik diharuskan untuk menguasai media elektronik tersebut agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan tidak terjai kendala. Namun, selain permasalahan tesebut, pendidik dan anak didik juga kesulitan dalam hal koneksi internet.

Oleh sebab itu, sebagai civitas akademika kita harus dapat memanfaatkan dengan bijak bantuan maupun fasilitas yang diberikan oleh pemerintah agar pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Selain itu, kita juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada, jadi tidak ada alasan bagi kita untuk putus asa bahkan putus sekolah. Sebab, setiap permasalahan yang terjadi pasti ada solusi yang menyertai.

Apabila telah diterapkan proses pembelajaran secara luring, maka lembaga pendidikan harus mempersiapkan sarana prasarana pembelajaran masa kebiasaan baru (new normal) mulai dari penerapan protokol kesehatan yang mungkin saja terlihat sangat sepele, namun apabila diabaikan akan berdampak besar bagi penyebaran virus Covid-19. Contohnya, himbauan mencuci tangan, ini mungkin dianggap sepele namun apabila diabaikan saja bukan tidak mungkin akan menjadi penyebab penyebaran Covid-19 dari satu orang ke orang lain. Lembaga pendidikan juga harus menyiapkan sarana prasarana lain, seperti tempat cuci tangan, menyediakan handsanitizer, serta menata ulang ruang kelas dengan membatasi jumlah siswa dalam satu kelasnya dan dengan aturan menjaga jarak. Selain itu, pemahaman dari pendidik kepada peserta didik sangat penting agar peserta didik tersebut dapat menyadari betapa pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan yang telah di tetapkan di masa pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan fasilitas ataupun sarana prasarana yang telah disediakan.

Sebagai seorang peserta didik, sepatutnya kita melaksanakan ketentuan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun lembaga pendidikan dalam menghadapi era New Nomal. Bagi seorang guru juga harus mempersiapkan strategi pembelajaran yang akan dilakukan selama era New Normal hingga pembalajaran akan berjalan lancar dan kondusif. Meskipun dirasa akan sulit, namun pembelajaran di era New Normal di harapkan bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan yang belum di capai di era pandemi Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun