Mohon tunggu...
Indri Silviyanti
Indri Silviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

hi, selamat datang. hobi aku berenang, berenang dalam kebebasan, kesuksesan dan happiness xixixi enjoy~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Bahasa Indonesia sebagai Pengantar (BIPA) dalam Era Globalisasi

22 Juni 2023   13:41 Diperbarui: 22 Juni 2023   13:45 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era globalisasi yang semakin terhubung dan saling tergantung, penting bagi suatu negara untuk memiliki bahasa pengantar yang dapat memfasilitasi komunikasi antarbudaya. Di Indonesia, Bahasa Indonesia sebagai Pengantar (BIPA) memiliki peran krusial dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Artikel ini akan membahas mengapa Bahasa Indonesia sebagai Pengantar (BIPA) memiliki pentingnya dalam era globalisasi, baik dari perspektif komunikasi antarbangsa maupun pelestarian identitas budaya.

Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) memiliki tujuan untuk membantu orang-orang yang bukan penutur asli Bahasa Indonesia untuk mempelajari dan menguasai bahasa tersebut. Program BIPA biasanya mencakup berbagai tingkat kemampuan, mulai dari tingkat pemula hingga tingkat lanjutan. Pelajaran BIPA dapat mencakup berbagai topik, termasuk kosakata dasar, tata bahasa, pengucapan, keterampilan mendengarkan, percakapan sehari-hari, budaya Indonesia, dan literatur Indonesia. Biasanya, program BIPA juga dilengkapi dengan kegiatan praktis seperti latihan berbicara, permainan peran, dan pengalaman langsung dengan masyarakat Indonesia. Beberapa peran penting dari pengaruh BIPA di era Globalisasi ini ialah :

1. Memfasilitasi Komunikasi Antarbangsa
Dalam era globalisasi yang didorong oleh perdagangan internasional, investasi, dan mobilitas lintas batas, Bahasa Indonesia sebagai Pengantar (BIPA) memainkan peran penting dalam memfasilitasi komunikasi antarbangsa. Sebagai bahasa resmi di Indonesia, BIPA memberikan kesempatan bagi pelaku bisnis, diplomat, dan pemerintah dari berbagai negara untuk berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia secara efektif. Hal ini tidak hanya memperlancar proses negosiasi dan kerjasama, tetapi juga membangun kepercayaan dan pemahaman lintas budaya yang penting dalam menciptakan hubungan yang harmonis.

2. Mempertahankan Identitas Budaya
Di tengah arus globalisasi yang kuat, bahasa dan budaya suatu bangsa rentan terhadap dominasi budaya asing. Dalam konteks Indonesia, Bahasa Indonesia sebagai Pengantar (BIPA) memegang peranan kunci dalam pelestarian identitas budaya bangsa. BIPA tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan warisan sejarah Indonesia kepada generasi muda. Dengan menguasai BIPA, generasi muda dapat memahami dan menghargai kekayaan budaya Indonesia, serta turut melindungi dan mengembangkannya di tengah persaingan budaya global.

3. Keunggulan Kompetitif di Pasar Global
Kemampuan berkomunikasi dengan baik dalam Bahasa Indonesia memberikan keunggulan kompetitif bagi individu dalam pasar global. Pelajar asing yang belajar Bahasa Indonesia sebagai Pengantar (BIPA) memiliki kesempatan lebih besar untuk menjalin hubungan bisnis, mengejar karir di Indonesia, atau menjadi perantara antara perusahaan asing dan lokal. Selain itu, pengusaha dan profesional Indonesia yang menguasai BIPA juga dapat memperluas jaringan bisnis internasional, menghadapi persaingan global, dan memperoleh peluang kerjasama yang lebih luas.

Keberadaan BIPA tidak hanya relevan bagi individu, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi, diplomasi, dan pelestarian warisan budaya Indonesia. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan dan mempromosikan BIPA sebagai bahasa pengantar harus terus dilakukan agar Indonesia tetap relevan dan berdaya saing di era globalisasi yang semakin kompleks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun