Mohon tunggu...
Singgih S
Singgih S Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Tani Kebun di Desa Cimayasari, Subang.

Omo Sanza Lettere Disini http/www.kompasiana.com/satejamur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menengok Tanam Padi Perdana Bersama Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto

25 Mei 2016   12:27 Diperbarui: 13 Juni 2016   15:41 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panggung Acara, dok. Pribadi

Purwokerto. Dua hari yanglewat saya dapat inbox rekan facebook (FB) Mas Hari Widiyanto, dibukadengan pertanyaan “Masih aktif menulis di kompasiana?” saya jawab“Masih ….,” lalu ngobrol terkait kegiatan tulis menulis dan singkat cerita mengajak saya sebagai kompasianer meliput pada hari hari Selasa 24 Mei 2016, pukul 07.30 WIB. Meliput kegiatan tanam padi perdana metode Hazton Kelompok Wanita Tani ‘Mergo Tani’ Kelurahan Krandenan, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, yangs edang mengikuti program sosial Bank Indonesia perwakilan Purworto, 

Pada hari Selasa, pukul07.30 WIB. Saya dijemput Mas Hari memakai mobil dan tiba di desa Kradenan pukul 08.45 WIB acara penanaman perdana sudah usai. Acara penanaman perdana padi metode Hazton dilakukan bersama-sama olehWakil Bupati Banyumas Budhi Setiawan bersama Kep Kantor Perwakilan BI Pwt didampingi Muspika, Kepala Desa dan Ketua kelompok tani setempat.

Dalam kata sambutan Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Ramdan Denny Prakosa mengatakan program penanaman padi menggunakan metode Hazton di Kelurahan Kradenan Kecamatan Sumpiuh, merupakan program sosial BI, dengan temadedidasi untuk negeri. 

Pak Ramdan, berharap programnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup petani desaKradenan, sebab dari uji coba yang sudah dilakukan, metode Hazton hasilnya jauh lebih baik dan meningkat. Dengan peningkatan hasilpertaniannya sebagian hasil panen untuk kebutuhan hidup, sebagian lain untuk modal tanam berikutnya. 

Hamparan Lokasi Tanam Perdana Metode Hazton, dok. Pribadi
Hamparan Lokasi Tanam Perdana Metode Hazton, dok. Pribadi
Wakil Bupati Banyumas Budhi Setiawan mengatakan metode Hazton cocok untuk Banyumas, telah terbukti di Pegalongan Patikraja dan menurutnya metode ini diciptakanKepala Dinas Pertanian Kalimantan Barat yakni  Ir. H. Hazairin danAnton Komaruddin Sp.M.Si. dan sudah diterapkan di wilayahnya denganhasil yang signifikan, bila dengan cara konvensional hanya dapat 5-6ton/HA padi kering panen dengan metode Hazton bisa meningkat 8-10ton/HA. 

Lebih lanjut Diamengharap para petani mengikuti petunjuk agar hasil maksimal karenaada beberapa cara tanam yang agak berbeda dari biasanya. Lebih lanjut, Dia berharap setelah sukses panen ini, kelompok wanita taniMergoTani terus memaksimalkan pengolahan pertaniannya, sehingga kedepan hasilnya maksimal dan akhirnya bangga menjadi petani Indonesia.

Menurut Mas HariWidiyanto, warga Kelurahan Kradenan, aktif mengamati perkembanganmetode Hazton di wilayah Banyumas Raya, cara bercocok tanam metodeHazton di wilayah Banyumas Raya sudah berjalan sejak tahun 2015 dandidukung program sosial Bank Indonesia perwakilan Purwokerto seperti di Desa Tambaksari, Kedungreja, Kabupaten Cilacap. Di DesaPegalongan, Patikraja, Kab. Banyumas. Di Baseh, Kec. Kedungbanteng,Kab. Banyumas. Sedang untuk musim tanam II tahun 2016 tanam perdanametode Hazton kini dilaksanakan di dua Desa, Desa Selandaka danKelurahan Kradenan, Kecamatan Sumpiuh, Kab. Banyumas. 

Metode Hazton ini sudahbisa dirasakan para petani padi, yakni pada panen perdana metodeHazton di Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas(1/9/2015), bila dengan sistem konvensional menghasilkan 5-6 ton/HAnamun denga metode Hazton bisa meningkatkan produksi padi menjadi 8-9ton/HA kering panen

Masih menurut Dia programmetode Hazton sudah mulai menuai hasil, seperti para petani di DesaMrenek, Kecamatan Maos, Kab. Cilacap, kini sudah dua kali musim tanampadi dengan metode Hazton dilakukan secara mandiri. Disamping itu sebab metode Hazton memiliki kelebihan produksi panen tinggi, mudahdalam penanamanya, relatif tahan hama keong mas dan orong-orong,tidak ada penyulaman, umur panen lebih cepat, mutu gabah tinggi danprosentase beras pecah rendah. Kelebihan itu dikarenakan saat menanampada umur bibit padi sudah tua antara 30-35 hari, satu lubang tanamberisi 30-40 bibit dan metode ini menekankan lebih banyak pemakaianpupuk terutama kandang/organik.

Namun dipertengahanacara, diluar dugaan kamera andalan saya entah kenapa apa error, lensa tidak mau masuk dan hingga tulisan ini saya unggah belum bisadi perbaiki ditambah lagi saat menulis beberapa kali PC ikut error. Gambar yang saya pasang seadanya, diambil dari kamera HP,hiks, (SS)

Kamera Error, dok. Pribadi
Kamera Error, dok. Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun