Mohon tunggu...
Singgih S
Singgih S Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Tani Kebun di Desa Cimayasari, Subang.

Omo Sanza Lettere Disini http/www.kompasiana.com/satejamur

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hindari Cara Berkebun Campur Aduk

11 November 2023   00:02 Diperbarui: 11 November 2023   00:09 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jeruk_Sunkist_Baby,Foto_Pribadi

Selamat ulang tahun pohon-pohon jeruk beraneka etnis yang hidup harmonis di kebun aneka buah-buahan Subang, Alhamdulillah kini telah memasuki umur ke tiga setelah ditanam serta memasuki massa produktif ditandai pucuk-pucuk tunas berbunga lebat bertanda berbuah, semoga diijabah sang maha pemangku alam semesta berbuah lebat serta manis, Aamiin.

Tiga tahun tiada terasa telah saya lewati bergelut budidaya jeruk dalam satu hamparan kebun seluas 5 HA., ketinggian DPL 175 M., dengan ciri tanah aluvial di Subang, Jabar. Sila lihat aksi saya di kebun klik channel YouTube https://youtube.com/@SinggihSwasono

Pergulatan budidaya jeruk hingga berumur tiga tahu penuh tantangan salah satunya menghadapi serangan hama yang bertubi-tubi menyerang.

Dihamparan lahan tersebut saya tanam jeruk yang berdekatan dengan tanaman buah-buahan berbeda jenis serta umur, seperti rambutan, durian, jambu kristal, jambu air dan lainnya yang sudah berumur serta produktif.

Saya merasa disitulah biang keroknya saling berdekatan, beraneka jenis serta berbeda umur tanaman buah-buahan dalam satu hamparan itu penyebab serangan hama bertubi-tubi menyerang secara masif dan terstruktur.

Tepat tiga tahun yang lalu diawal bulan Nopember 2019 saya menanam tiga etnis jeruk, Siam madu, Siam ponti, RGL total 500 pohon asal bibit berlabel biru bebas CVPD beli dan didatangkan dari KPRI "CITRUS" Malang, Jatim, website: kpricitrus.wordpress.com

Dalam perjalan perawatan ketika umur tanaman < 6 bulan setelah ditanam dari 500 bibit ada 22 pohon mati dan kini tinggal 478.

Flash back, awal tanam di akhir tahun 2019 di musim penghujan dan saat memasuki musim kemarau tahun 2020 usia tanaman 6 bulan setelah tanam mulai terlihat gejala-gejala daun menguning tentu saya berusaha mengatasi dengan penyiraman, penyemprotan dan siram fungisida serta insektisida, tak hanya itu saat jelang kemarau keliling pohon ditutup daun bambu kering untuk menjaga kelembabannya, namun tetap mati dan setelah saya cabut akarnya busuk tersebab penyakit Fusarium, uret dan faktor lainnya.

Saat tanaman memasuki umur satu tahun hingga tiga tahun serangan hama bertubi-tubi

Tantangannya mengendalikan hama terutama trip, apid, kupu putih ulat daun dan kepik, secara masif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun