Mohon tunggu...
Indri Putri Sekarini
Indri Putri Sekarini Mohon Tunggu... Lainnya - Biarlah Hari Esok Tetap Jadi Rahasia

Gadis Kecil Yang Menyukai Sastra

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Potensi Indonesia Memperkuat Poros Maritim Dunia Melalui G20

29 Juli 2022   16:09 Diperbarui: 29 Juli 2022   16:10 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Jokowi Selaku Presidensi G20 Tahun Ini (Sumber Dokumentasi Sekretariat Presiden dalam Kompas.com) 

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau membuat posisi Indonesia diuntungkan secara geopolitik dan Sumber Daya Alam (SDA). 

Sejak dulu wilayah Indonesia telah menjadi jalur penting dalam perdagangan internasional khususnya jalur laut. Terbukti selat malaka menjadi jalur tersibuk bagi pedagang dari Cina menuju India hingga Semenanjung Arab. 

Kita pasti ingat tentang kebesaran kerajaan Sriwijaya yang dikenal memiliki kekuatan maritim yang luar biasa. Kekuatan maritim Sriwijaya bahkan mampu menguasai Sumatera, semenanjung Malaya, Thailand Selatan, hingga Kamboja. 

Tentu ada rasa rindu apakah kita bisa berjaya kembali seperti Sriwijaya dari sisi kemampuan maritim dan mampu menjadi poros kekuatan maritim dunia? 

Mimpi ini sejalan dengan harapan Pak Jokowi, Presiden RI saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur di Naypyidaw, Myanmar pada 2014 lalu. 

Artinya pemerintah mulai serius dalam memperkuat, mengembangkan, memanfaatkan hingga menjaga segala aset maritim agar kelak menjadi contoh bagi negara kepulauan lainnya. 

Tantangan Maritim Indonesia Kelak

Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan tentu memiliki tantangan dalam menguatkan kemampuan maritim. 

Dulu saat saya menjadi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Indonesia, saya belajar bahwa tantangan maritim Indonesia saat ini bersifat internal maupun eksternal. 

Secara internal, eksploitasi berlebihan terhadap SDA laut serta penggunaan media tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti bom ikan yang justru mampu merusak ekosistem biota laut, penangkapan bibit biota laut membuat populasi menurun drastis, hingga menangkap hasil laut secara besar-besaran untuk pangsa ekspor. 

Secara eksternal, kekayaan SDA laut Indonesia juga menarik minat nelayan hingga pemilik kapal besar asing untuk ikut mengeksploitasi hasil laut di negeri kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun