null
Nah teman ku yang satu ini sering kali mecahin barang milik majikan, mula-mula majikan berbaik hati dan mengiklaskan perabotannya di pecahin oleh sang cece (panggilan untuk mbak dalam bahasa Hong Kong) namun bila dalam satu bulan sampai empat kali, siapa yang ndak gerah?. Sebaik-baik majikan pasti akan geram juga, hingga ahirnya majikan teman ku ini memberi ultimatum pada sang kungyan. Bila dia mecahin perabot satu kali lagi maka gaji bulananya dipotong seratus dolar Hong Kong sekali pecah. Ahirnya ia pun bekerja ekstra hati-hati namun toh dia tetap saja mecahin barang majikan entah bagaimana ya cara dia bekerja, di lempar kali. Duh!
Sang majikan yang kebetulan baik hati tak tega bila setiap bulan harus memangkas gaji bulanan pembantunya maka dengan langkah bijak sang majikan mengganti semua perabotan rumah tangga kususnya dapur dengan barang-barang alumunium alias pat sau kung, sang majikan berharap tak ada lagi barang yang pecah setelah ini, meskipun dia harus rela dapur minimalis made in Italianya berganti minimalis India karena barang-barangnya semua made in India, he he he.
Selesaikah masalah?. Oh tidak, bukanya sang majikan tambah lega pembaca, justru sang majikan tambah pusing. Apa pasal? Ternyata suara gemelontang nya almunium lebih keras dan berisik di bandingkan dengan perabot yang terbuat dari kaca atau porselen hingga membuat sang majikan tak nyaman. We ladalah. . ., kalo udah gini mendingan perabotnya diganti yang dari plastik atau kertas dijamin tidak ada suara lagi deh Mbok!.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI