Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Limbuk Menangisi Republik Indonesiana

18 November 2015   08:54 Diperbarui: 9 September 2016   11:01 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Memerangi Kegelapan |Foto: starwars.com"][/caption]

Limbuk berkacak pinggang, hilir mudik dari dapur ke ruang tv, matanya nanar, mulut komat-kamitbergumam nggak jelas, geleng-geleng kepala ..

"Ohhh aku kesal, aku jengkel, aku marah, aku tak rela kalau republik indonesiana dan rakyatnya yang sebenarnya cerdas dan berpotensi cerdas dibodohi oleh pengusaha minyak itu, yang memainkan para pejabat selayaknya jongos pengumpul koin buat pundi-pundi emas dan pilar kerajaannya yang tak tembus senjata, atau sihir tersakti pun.

Luar binasa jahat, luar binasa ganas, luar binasa rupa sandiwara selama ini ... dan semua gara-gara presiden kerempeng. Salah besar pak kurus ini menjadi presiden republik mafiosiana. Sejak itu, mafiosiana dari beragam klan dan fam pada muncul dalam penampakan demi penampakan. Dari modus terhalus sampai penjegalan tersarkas dan terprimitif.

Oalah, republik indonesiana dan presiden jokurusiana disibukkan oleh begajul dan zombi. Begajul lengkap dengan air mata buaya, atau satria pakaiannya saja, dan dewa yang orang tak berani mengucapkan namanya meski mereka nyata."

Mata Limbuk membasah, bibir dan pundaknya bergetar hebat menahan geram. Limbuk hanya bisa mengencangkan kepalan tangannya, menaikkan doa ke Dewanya para dewa madya pada dan madyantara, dan memohon pertolongan dari-Nya. Semoga yang jahat menuai apa yang ditanamnya -- dan Limbuk mendapat bisikan, "Tidak hanya satu, atau yang tampak baru satu ... tapi itu akan menunjuk kepada yang satu-satunya --- yang satu itu mangejawantah menjadi madha rupa satria sejiwa. "

Tiba-tiba Limbuk mengeluarkan lengkingan yang membuat semua makhluk bumi terhenyak , "Aaaauuuaaarrrgh, terkutuklah kau yang menyiksa bangsaku, dan tercerabutlah kau dari akar bangsamu sendiri ... menangislah lagi dan lagi, lidahmu akan tak kuasa menghentikan pengakuan atas dustamu selama ini. Air mata sesalmu akan menjadi batu yang merajam jiwamu ... arrrrghhhhh " | Indria Salim 151118

Catatan kaki:

madha rupa =rupa yang sama; serupa
dewa madya pada dan madyantara = dunia dan alam semesta

Sumber inspirasi:

Ini Alasan Setya Novanto Ajak Reza Chalid Bertemu Presdir Freeport

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun