Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

11Kompasianer Menulis Tentang Kompasianival 2016

10 Oktober 2016   18:07 Diperbarui: 10 Oktober 2016   23:33 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh-oleh |Sumber: pinterest.com

Saya tidak hadir dalam acara Kompasianival 2016. Agak sedih, khususnya membaca laporan dan kesan Kompasianer yang hadir di gedung SMESCO.

Siapa dan hal apa saja yang sudah bertanggung jawab membuat saya teringat lagi kekecewaan tidak bisa hadir di sana? Lebay ya, orang sendirinya yang tidak datang kok menyalahkan Kompasianer yang justru berbagi oleh-oleh kesan dan pesan pasca Kompasianival, 8 Oktober 2016 yang lalu. Yuk kita buka oleh-olehnya (baca: liputannya).

Liputan 1: Dunia Kedua Ajang Klarifikasi dan Pemaknaan Aktivitas di Kompasiana

Lebih dahulu saya ingin mengucapkan selamat kepada Mas Susy yang meraih Kompasiana Award kategori “Best in Opinion” yang keren. Semoga semakin bersemangat berbagi gagasan buat kita semua.

Oleh-oleh Mas Susy cukup berat, saya harus “menghabiskan paketnya” sedikit-sedikit agar lebih meresap di benak. Paket dari Kompasianival yang dibawa Mas Susy berisi delapan macam pokok pikiran. Namun semuanya dikemas sebagai “dunia kedua” – dunia yang justru riil dan faktual. Apa saja kedelapan pokok pikirannya? Lebih puas kalau Kompasianer membuka langsung "paket" di atas, deh.

Liputan 2: Diskusi Saya dengan Prof Pebrianov tentang Kompasianival

Judul di atas itu ditulis oleh Mas Aji, yang “mengecoh” saya dengan membuat tulisan tentang pembicaraan menggoda di inboks antara dia dengan Prof. Pebrianov. Tapi saya membaca serius lho, serius dan saksama. Apalagi tulisannya terkait dengan dunia khas Mas Profesor, yang kita kenal sebagai “Admin (bayangan) Kompasiana”. Tak lupa, soal celana ketinggalan juga menjadi salah satu obrolan unik Mas Aji dengan Profesor kita. Walaupun kurang jelas apakah akhirnya Prof. Pebrianov berhasil membujuk Mas Aji hadir di Kompasianival, lumayanlah ada jejak dialog seputar Kompasianival 2016.

Liputan 3: Masih Belum Move On Dari Kompasianival

Mbak Luana Yuaneva, saya belum berkenalan dengannya. Salam kenal sekalian mengomentari tulisannya yang bikin kepo karena beliaunya ini curcol kalau belum bisa move on dari Kompasianival. Ada apa gerangan? Baca saja sendiri artikelnya biar lebih mantap. Beberapa yang mengesan, Mbak Luana mengunggah foto-foto besar para Kompasianer aktif, ada Desy Desol, Bang Boris, Mas Petrus Kanisius, CEO Kompasiana Kang Pepih, Asisten Manajer K – Mas Isjet, Admin K Nindy, Pak Tjiptadinata & Bu Roselina Tjiptadinata, wah bertaburan bintang ya? Terungkap juga kalau kehadirannya di Kompasianival itu menepis keraguan warga K (kenapa meragu, carilah jawabannya di artikel itu), juga soal menumbuhkan kebersamaan dengan kopdar sesama K-er.

Liputan 4: Kenangan Yang Sangat Berkesan di Kompasianival

Bu Roselina Tjiptadinata, siapa yang belum tahu beliau? Oleh-olehnya dari Kompasianival adalah kesan mendalam tentang berbagi bersama sahabat K-er, “indah,” kata beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun