Deary..
Akhirnya aku menemukan jawaban. Bahwa sebenarnya, dia tidak pernah memiliki rasa seperti rasa yang ku punya. Tidak memiliki hasrat seperti hasrat yang ku punya.Â
Sesekali dia datang, hanya sebatas menyapa dan mengeluhkan hidup yang dijalaninya. Dia tidak pernah hadir saat aku membutuhkannya. Dia tidak pernah hadir meski sekedar memberiku senyum untuk sedikit saja peduli. Apalagi menoleh untuk memberi perhatian.
Aku pikir aku telah menemukan "seseorang". Ya..seseorang yang ku butuhkan saat ini, untuk mengobati luka masa lalu, mengangkat ku berdiri, membuatku tersenyum tertawa. Membebaskan diriku dari hari kemarin yang penat. Mendorongku mengejar ketertinggalan dan memberiku kekuatan untuk menghadapi segala persoalan.
Ternyata dia tak pernah benar2 mencinta, tak pernah benar2 menyayangi.Â
Ternyata ini bukan cinta, bukan apa-apa. Aku hanya sebentuk object dalam bayangan konya. Seseorang yang bisa membuat seolah-olah merasakan hasrat cinta. Itu tipu daya hanya untuk menggali sebuah karya dalam tulisan.
Aku juga hanya sebuah object tempat dimana kantong perutmu kosong. Dan tempat kau menjual cerita sedih yg juga tak pernah kuketahui kebenarannya. Aku sempat larut dan bersedih untukmu.
Dear diary, aku akan pulang ke rumah hati yang pernah dia ketuk. Aku tahu akan merasa sepi kini. Tapi ini  jalan yang telah kupilih.. meninggalkanmu dan tak lagi menunggu kau mencari ku.Â
Ini bukan cinta deary..