Di Nusantara sendiri teori masuknya catur ada beberapa teori. Teori yang pertama konon permainan catur dibawa masuk ke nusantara oleh orang-orang Belanda. Awalnya hanya orang Belanda yang memainkan permainan otak ini, namun setelah kemerdekaan permainan ini mulai dimainkan oleh para inlander (orang pribumi). Namun ada pula pendapat yang menyatakan bahwa konon permainan catur telah ada sebelumnya di nusantara dan bukan berasal dari penjajah asing yang masuk ke nusantara.
Ada yang berpendapat bahwa catur berasal dari nama sebuah Kadipaten yang sangat terkenal pada masa itu yang bernama Wanacatur. Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa (Prabu Jayabaya) merupakan Raja Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157 M, Prabu Jayabaya sering menggunakan Istana Wanacatur sebagai tempat untuk menyusun strategi. Untuk memudahkan penyusunan rencana beliau menggunakan alat-alat peraga, yang salah satunya akan dikenal sebagai papan catur.
Modernisasi Permainan Catur
Didalam buku yang ditulis oleh Luis Ramirez de Lucena pada abad ke-15 yang berjudul "Repeticion de Amores y Arte de Ajedrez" tertulis mengenai aturan dan teori permainan awal catur. Selain Lucena, di Eropa banyak aturan permainan catur ditentukan oleh Pedro Damiano, Giovanni Leonardo di Bona, Giulio Cesare Polerio, Gioachino Greco, dan Ruy Lopez de Segura. Pada abad ke-18 catur menjadi permainan yang sangat populer di Perancis dan Eropa Selatan. Sedangkan turnamen catur modern pertama digelar di London (Inggris) pada tahun 1851. Demikian sejarah asal-usul tentang catur yang dapat saya kisahkan, ternyata permainan otak ini memiliki sejarah yang sangat panjang dan berliku. Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya.
[indreaphiuchus, disarikan dari berbagai sumber]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI