Mohon tunggu...
Indra Agung Putrantoro
Indra Agung Putrantoro Mohon Tunggu... Musisi - Musician | Diploma in Optometry | History Education Department Student

Seorang penikmat musik dan sejarah yang santuy, no offense dan jangan terlalu serius dengan tulisan-tulisan dari saya.. Surel : indra.putrantoro@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal-usul Permainan Catur

9 Desember 2019   15:25 Diperbarui: 9 Desember 2019   15:46 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar bidak catur zaman pertengahan. (source : www.viralnesia.org)

Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada tim catur Indonesia yang berhasil menjadi juara umum pada gelaran SEA Games Filipina 2019 dengan perolehan 2 medali emas, 3 medali perak dan 1 medali perungu. Sebenarnya, jujur saja saya tidak terlalu hobi dengan permainan strategi yang satu ini. Selain saya selalu kalah jika bertanding melawan ayah saya, sejak kecil sampai sekarang setelah dewasa pun saya selalu kalah dan tidak pernah menang melawan beliau. Sehingga saya pun harus mengakui bahwa saya tidak berbakat dalam permainan ini. Ok lupakan curhatan masa kecil saya, pada tulisan kali ini saya akan berusaha membahas permainan catur lebih dari sisi sejarahnya dan juga mungkin asal-usul darimana permainan ini berasal.

Asal-usul Permainan Catur

Menurut para sejarawan permainan catur berasal dari India tepatnya dari Kekaisaran Gupta. Terbukti dari nama permainan ini yang menggunakan bahasa sanskrit (sansekerta) yang diambil dari kata Chaturanga yang bermakna empat. Maksud empat disini adalah empat sudut pada papan permainan catur. Ada pula yang menyimpulkan bahwa Chaturanga adalah senyawa bahuvrini yang bermakna memiliki empat anggota badan, maksudnya empat divisi pasukan pada model perang Bharatayudha yakni pasukan gajah, pasukan kereta, pasukan kavaleri dan pasukan infanteri. Konon terlahirnya permainan ini dampak dari sulitnya upaya Kekaisaran Gupta pada saat itu mempersatukan kerajaan-kerajaan di India.

Kekaisaran Gupta pada zaman keemasannya berhasil menaklukan sekitar dua puluh kerajaan di India dan di daerah sekitarnya, termasuk Kerajaan Parasikas (wilayahnya berada di daerah Persia), Kerajaan Hara Huna (wilayahnya berada di Pegunungan Himalaya perbatasan dengan teritori Tiongkok saat ini), dan juga suku-suku Kamboja yang tinggal di sebelah barat dan timur lembah Oxos, Kinnara, Kirata dan lainnya. Selain itu kemungkinan kejenuhan yang melanda para pegawai dan tentara kekaisaran pun ikut mendorongnya suatu permainan yang bisa membunuh waktu dan membunuh rasa bosan. Karena pada saat itu kegiatan di kalangan istana hanyalah terbatas pada perang, rapat, berburu, dan melakukan kegiatan mantap-mantap dengan para Selir.

Bidak catur pada awalnya. (source : www.kaskus.co.id)
Bidak catur pada awalnya. (source : www.kaskus.co.id)

Disebarkan Oleh Dunia Islam

Tak terduga ternyata permainan ini menjadi sangat populer, bahkan kepopulerannya hingga ke luar dari teritori kekuasaan Kekaisaran Gupta. Misalnya di Kekaisaran Sasaniyah (Persia) permainan ini dinamai Shatranj. Begitu pun ketika Kekaisaran Sasaniyah runtuh setelah ditaklukan oleh Kekhalifahan Rasyidin, aturan permainan dikembangkan lebih lanjut dan dibawa ke Arab. Segeralah permainan ini menjadi salah satu aktivitas rekreasional kekhalifahan favorite di dunia Islam. Konon Khalid bin Walid (Panglima Perang Kekhalifahan Rasyidin) sangat menggemari permainan ini. Bahkan sahabat Nabi yang bernama Sa'id bin Jubair (salah satu ulama tabi'in) konon senang bermain catur bahkan biasa bermain dengan tanpa melihat (blindfolded). Pada zaman kekhalifahan Abbasiyah, khalifah ke-5 Harun al-Rasyid pernah menghadiahkan set papan catur kepada Charlemagne sang pendiri Kekaisaran Romawi Suci.

Menyebarnya Catur di Eropa

Pada abad ke-8 ajaran dan budaya Islam yang dibawa oleh bangsa Moor menyebar sampai ke semenanjung Iberia, dan catur termasuk permainan yang dibawa ke Iberia oleh orang-orang Islam tersebut sehingga kemudian catur bisa dikenal di Spanyol dengan nama Ajedrez dan Xadrez di Portugal. Perlahan tapi pasti Chaturanga pun sampai di Yunani dan menjadi Zatrikion, dari Yunani catur pun menyebar di Eropa misalnya menurut para peneliti catur sampai di Eropa Barat dan Russia pada abad ke-9. Kepopuleran dan penyebaran permainan catur terjadi akibat permainan ini biasa dijadikan souvenir dan cinderamata (oleh-oleh) baik di kalangan Keluarga Kerajaan ataupun masyarakat umum.

Sejarah Catur di Nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun