Pak Prabowo bisa memilih jalan sejarah yang terhormat. Satu tangan menandatangani Perpres MBG, dan tangan yang lain menandatangani Keppres Aspal Buton 2030. Itulah tanda bahwa Presiden adil, tidak hanya memikirkan perut, tetapi juga martabat bangsa. Itulah tanda bahwa Presiden berani melawan mafia impor aspal. Itulah tanda bahwa Presiden benar-benar ingin Indonesia Emas 2045.
Kita tidak anti pada MBG. Justru kita mendukung penuh. Tetapi kita menuntut keseimbangan. Karena Indonesia tidak hanya berdiri di atas nasi, tetapi juga di atas jalan raya. Dan jalan raya itu hanya akan kuat jika berdiri di atas aspal Buton.
Swasembada aspal 2030 adalah fondasi. MBG adalah isi. Tidak mungkin bicara isi tanpa fondasi. Tidak mungkin bicara perut tanpa bicara jalan. Dan tidak mungkin bicara Indonesia Emas 2045 tanpa bicara Aspal Buton.
Sejarah akan menguji keberanian Pak Prabowo. Apakah ia hanya Presiden MBG, atau Presiden yang berani menutup lubang kedaulatan. Apakah ia hanya berani memberi makan, atau juga berani membangun jalan bangsa sendiri. Apakah ia hanya mendengar suara populer, atau juga berani mendengar suara sunyi Buton. Dan ujian itu sudah tidak bisa ditunda lebih lama lagi.
Maka, Pak Prabowo, jangan pilih kasih. Jangan hanya tegas di satu sisi dan diam di sisi lain. Jika Bapak berani dengan MBG, beranilah juga dengan Aspal Buton. Jika Bapak berani meneken Perpres MBG, beranilah meneken Keppres Swasembada Aspal 2030. Karena sejarah tidak akan menunggu, dan bangsa ini juga tidak boleh lagi menunggu. Beranilah Pak Prabowo!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI