Mohon tunggu...
Indrato Sumantoro
Indrato Sumantoro Mohon Tunggu... Pemerhati Aspal Buton.

Pemerhati Aspal Buton.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pidato Gagah di PBB, Janji yang Terlupakan di Buton

22 September 2025   11:15 Diperbarui: 22 September 2025   11:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto tiba di JFK. Sumber: Biro Pers Sekretariat  Kepresidenan

Saat Presiden berbicara tentang mengurangi ketimpangan, jalanan kota besar tetap diselimuti aspal impor. Setiap kilometer jalan nasional adalah pengingat kebijakan yang tumpul. Kesenjangan antara retorika internasional dan aksi domestik kian menganga. Buton merasakan ketidakadilan itu setiap hari.

Pak Prabowo menyatakan Indonesia siap memimpin Global South. Ia menuntut kemandirian energi dan sumber daya di level dunia. Namun di tanah sendiri, kemandirian aspal masih sebatas wacana. Kepemimpinan global tanpa keberanian lokal hanya menjadi sandiwara.

Investor internasional justru tertarik dengan potensi Buton. Mereka melihat peluang devisa, lapangan kerja, dan inovasi teknologi. Tetapi pemerintah pusat lamban membuka pintu. Pidato di PBB tidak mampu menembus birokrasi sendiri.

Rakyat Buton mendengar pidato presiden dengan kebanggaan bercampur getir. Mereka bangga Indonesia disorot dunia, tetapi kecewa janji lama tak ditagih. Mereka tahu, kata-kata di New York tidak otomatis menjadi kebijakan di Buton. Luka lama tetap belum sembuh.

Mafia impor aspal tetap menjadi misteri. Jika benar ada, mengapa tidak dibongkar? Jika tidak ada, mengapa dijadikan alasan? Keberanian menentang kekuatan asing ternyata lebih mudah daripada menantang jaringan di dalam negeri.

Sejarah akan mengingat pidato gagah di PBB. Tetapi sejarah juga akan menulis apakah janji melawan mafia impor aspal dan membangkitkan aspal Buton ditepati. Dua narasi ini akan berdiri berdampingan, menunggu pembuktian. Dunia menonton, tetapi rakyat menilai lebih tajam.

Presiden Prabowo, panggung PBB sudah Anda taklukkan. Kini panggung Buton menunggu langkah nyata. Apakah keberanian di forum dunia bisa diulang untuk menuntaskan mafia impor aspal? Atau akan kita saksikan lagi: pidato gagah di luar negeri, bisu di rumah sendiri?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun