Bogor, 28 Juni 2025 --- Di tengah semangat pendidikan yang terus bertransformasi, SD Insan Kamil Kota Bogor menunjukkan bahwa pembagian rapor bukan hanya momen administratif, melainkan bagian dari proses pembelajaran yang utuh. Bertempat di seluruh ruang kelas yang disulap menjadi ruang komunikasi dua arah, para guru dan orang tua bertemu dalam suasana yang penuh makna untuk membahas perjalanan belajar anak-anak selama satu semester terakhir.
Tepat pada Sabtu pagi ini, pembagian rapor di SD Insan Kamil mengusung semangat "Mendidik dengan Hati, Menilai dengan Proses." Ini adalah bentuk nyata dari implementasi Kurikulum Merdeka, di mana fokus pembelajaran tidak hanya pada pencapaian hasil, tetapi lebih pada proses, karakter, dan potensi setiap peserta didik.
"Rapor adalah cerita. Cerita tentang bagaimana seorang anak berproses, mencoba, gagal, bangkit, dan terus belajar. Dan hari ini, kami tidak hanya membagikan angka, tapi menyampaikan narasi pendidikan yang berwarna," ungkap wali kelas, dalam sambutannya sebelum pembagian rapor dimulai.

Suasana berbeda terasa sejak pagi. Orang tua tidak hanya duduk menerima berkas rapor, tetapi diajak berdiskusi langsung oleh wali kelas. Mereka mendengarkan cerita dari guru tentang bagaimana anak-anak mereka bersikap di sekolah, bagaimana proses belajar berjalan di dalam kelas, hingga bagaimana interaksi sosial anak terbangun dalam berbagai kegiatan sekolah.
Wali kelas menyampaikan secara personal dan mendalam, disertai dengan contoh konkret seperti hasil proyek, jurnal siswa, hingga dokumentasi pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa rapor tidak berhenti pada angka, tetapi mewakili perjalanan pendidikan yang menyeluruh.
Dalam pembagian rapor kali ini, SD Insan Kamil juga memberikan penghargaan khusus kepada siswa-siswi yang menunjukkan perkembangan luar biasa dalam hal karakter. Beberapa kategori penghargaan antara lain: Siswa Paling Disiplin, Siswa Paling Tangguh, Siswa Paling Peduli Teman, hingga Siswa Inspiratif dalam Berkarya.
Penghargaan ini diberikan untuk memotivasi anak-anak agar terus tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan cinta belajar. Tidak jarang terlihat senyum bangga anak-anak dan air mata haru dari orang tua yang menyaksikan buah dari kerja keras dan ketekunan anak-anak mereka.