Mohon tunggu...
Indra Muhammad
Indra Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kemerdekaan Kedua Indonesia

29 Oktober 2014   04:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:21 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergerakan Pemuda Hari Ini dalam Penjemputan Kemerdekaan Kedua

Pergerakan Pertama

Pergerakan adalah ciri khas pemuda di negeri ini. Sebut saja Boedi Oetama, Jong Java, Jong Sumatra, Jong Celebes, dan masih banyak lagi bukti-bukti pergerakan pemuda Indonesia pada masa menjemput kemerdekaan Bangsa Indonesia. Berbagai pemuda dan beberapa tokoh pemuda di antara mereka saat itu kini menjadi nama-nama yang dikenang sebagai pencetak era baru bagi Indonesia, era persatuan dan kemerdekaan.

Sutomo, Soekarno, Hatta merupakan sebagian kecil dari para pemuda yang menghidupkan pergerakan pada negeri kita. Hal ini dapat dilihat ketika berdirinya berbagai organisasi dan partai baru seperti Boedi Oetomo, Sarekat Dagang Islam, Partai Politik Indische Partij, Trikoro Dharmo yang kemudian menjadi Jong Java, tidak kalah dari Timur ada Jong Celebes, kemudian juga ada Sekar Rukun, Pemuda Kaum Betawi dan sebagainya. Tidak hanya itu, pergerakan pemuda Indonesia bahkan berkembang sampai ke para pemuda yang sedang sekolah di Belanda, mereka para mahasiswa Indonesia di Belanda mendirikan perhimpunan mahasiswa Indonesia di Belanda. Hal ini menandakan bahwa ada tren baru yang dibawa oleh pemuda Indonesia yakni semangat berkolaborasi untuk menjemput kemerdekaan.

Tren baru

Apabila dicermati lebih dalam, tren baru bagi pemuda di atas merupakan titik terang perjuangan kemerdekaan melalui jalur politis. Para pelaku perjuangan tersebut merupakan para cendekiawan yang rata-rata lahir para tahun 1900. Mereka tidak terlalu muda namun juga tidak terlalu tua untuk membentuk perhimpunan, membuat visi dan misi bersama, serta melakukan usaha nyata dijalur politik. Mereka adalah salah satu generasi terbaik yang pernah dimiliki oleh negeri ini, generasi yang mampu menjemput kemerdekaan Republik Indonesia.

Namun setelah kemerdekaan berhasil kita raih, kemelut di negeri ini masih tetap terjadi. Instabilitas sosial politik nasional mewarnai wajah Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga masa berakhirnya orde baru. Indonesia pernah mengalami kegalauan ketika dasar konstitusional negeri ini mengalami berbagai perubahan dimulai dari UUD 1945, UUD RIS, UUDS 1950, dan kembali kepada UUD 1945 dengan berbagai penyesuaian serta berbagai bentuk pemerintahan dimulai dari presidensial, parlementer, demokrasi terpimpin, orde baru, hingga reformasi. Berbagai perubahan di atas merupakan perjalanan panjang bagi Indonesia untuk membangun kehidupan yang stabil dan berkelanjutan.

Memulai dari masa yang sama

Indonesia dan Jepang sama-sama memulai pembangunan negerinya pada tahun 1945. Meskipun Jepang adalah negara yang sempat menjajah Indonesia, pada tahun 1945 Jepang mengalami musibah besar yakni peristiwa bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Hal ini menyebabkan Jepang harus melepaskan kekuasaannya diberbagai negeri jajahannya dan kembali membangun negerinya. Dengan demikian, tidak berlebihan jika kita mengatakan pembangunan Indonesia dan Jepang dimulai pada waktu yang bersamaan yakni tahun 1945.

Meskipun pembangunan Indonesia dan Jepang dimulai pada waktu bersamaan, hasil yang didapatkan ternyata berbeda. Faktanya Jepang saat ini jauh lebih maju daripada Indonesia. Jepang bahkan sudah menjadi negara dengan pendapatan nasional terbesar ketiga pada tahun 2013 setelah Amerika dan China (data worldbank 2013), sedangkan Indonesia berada pada posisi 16. Dari segi teknologi, Jepang termasuk salah satu negara paling maju di dunia. Siapa yang tidak mengenal Sony, Honda, dan berbagai Multi National Company Jepang lainnya yang menjadi perusahaan terbaik dunia.

Apa yang menyebabkan perbedaan antara Indonesia dan Jepang? Perbedaan pencapaian itu disebabkan oleh fokus yang dikerjakan oleh masyarakatnya. Masyarakat Jepang membangun negerinya setelah mendapat musibah bom Hiroshima dan Nagasaki dengan usaha yang konvergen dibawah satu komando perdana menteri Hirohito. Di saat yang sama, Indonesia juga sedang berupaya membangun, namun dengan berbagai rintangan dan hambatan, konvergensi masyarakat dalam pembangunan seolah menjadi hal yang sangat sulit dicapai, berbagai perbedaan timbul di antara masyarakat Indonesia sendiri. Hal ini terjadi sampai masa orde lama berakhir, dan mungkin mulai terjadi lagi setelah orde baru berakhir.

Permasalahan fase kedua

Perjalanan kita membawa tanah air kepada kemerdekaan memang sudah selesai. Kerja keras para pemuda dahulu sudah terbayar lunas dengan berdirinya Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Namun usaha tersebut tidaklah cukup untuk membuat Indonesia sejahtera, adil, dan makmur. Pergerakan yang di awal sudah disebutkan adalah pergerakan yang dilandasi kegerahan dari penjajahan oleh kaum kolonial, dan pergerakan tersebut sudah menghasilkan sebuah karya nyata. Namun setelah itu muncul permasalahan kedua yakni penderitaan yang dialami setelah kemerdekaan. Kemiskinan, kriminal, krisis politik menjadi penderitaan babak kedua yang dialami oleh masyarakat.

Pergerakan fase kedua

Apabila teori tentang pergerakan sosial memang benar, seharusnya akan muncul pergerakan fase kedua bagi masyarakat Indonesia khususnya para pemuda. Pergerakan yang dilandasi kegerahan dari kemiskinan, dan berbagai permasalahan negeri saat ini. Pergerakan yang menginginkan perubahan pada masyarakat tidak hanya sebagai manusia yang merdeka tetapi juga sebagai manusia yang memerdekakan diri dan bangsanya.

Indonesia dan dunia saat ini

Apalagi saat ini kita memasuki era yang pemuda saat ini merupakan pemuda kelahiran tahun 1980 sampai dengan 2000. Kita memasuki era yang pemuda saat ini merupakan penerima kemudahan akses pendidikan dengan berbagai beasiswa dan pilihan kompetensi. Kita memasuki era yang pemuda saat ini merupakan pemuda yang akan menerima pembauran sosial antarnegara seperti MEA. Kita memasuksi era yang dunia memercayai bahwa Indonesia akan memiliki demografi bonus dan menjadi negara superpower pada tahun 2045. Dari beberapa situasi teraktual di atas, terdapat kemiripan dengan situasi saat tren pra-kemerdekaan yang telah dijelaskan sebelumnya. Pemuda sama-sama menerima fasilitas pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya (dahulu sekolah Stovia, kini beasiswa bidikmisi dan sebagainya). Pemuda sama-sama menerima pembauran sosial (dahulu kongres pemuda, kini MEA dan berbagai forum lainnya). Pemuda sama-sama dilahirkan maksimal dua dekade terakhir dari pergantian abad kemudian memiliki visi kemerdekaan pada setengah abad pada abad berikutnya (dahulu kelahiran 1880-1900 menuju kemerdekaan 1945, kini kelahiran 1980-2000 menuju negara superpower 2045).

Kemerdekaan kedua

Oleh karena itu, tanggung jawab pemuda saat ini tidaklah lebih ringan daripada tanggung jawab pemuda saat memerjuangkan kemerdekaan, bahkan mungkin lebih berat. Pemuda hari ini merupakan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa untuk mencapai kemerdekaan keduanya. Kemerdekaan yang tidak hanya berisi kebebasan tetapi juga berisi kesejahtaraan. Bangsa Indonesia membutuhkan pemerataan dan peningkatan standar minimal kualitas hidup.

Kemerdekaan saat ini tidak mampu menjelaskan penderitaan yang disamarkan, bagi mereka yang mapan, kehilangan uang seratus ribu rupiah bukanlah masalah karena jika dirata-ratakan penghasilannya mencapai seratus lima puluh ribu rupiah perjam, sehingga hanya dengan bekerja satu jam, kehilangan uang tersebut dapat diganti. Tetapi bagi orang lain yang tidak seberuntung orang di atas, kehilangan seratus ribu rupiah dapat membuat orang tersebut frustasi karena untuk mengumpulkan uang seratus ribu dia memerlukan waktu sepuluh hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Selain itu peningkatan kualitas hidup masyarakat secara umum. Pada suatu malam terdapat keluarga yang sedang makan malam dengan berbagai hidangan lezat dan bergizi, di saat yang sama terdapat keluarga yang sangat bersyukur dengan kedatangan seorang ayah yang berhasil membawa sebungkus nasi rames untuk disantap bersama-sama. Suka atau tidak, inilah kisah-kisah yang masih mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia.

Tren saat ini

Demikianlah kira-kira tugas pemuda hari ini terhadap negerinya. Pemuda hari ini adalah pemuda yang menerima tugas menjemput kemerdekaan kedua bagi Indonesia. Semangat berkolaborasi, membela negeri, mengabdi dan berkontribusi adalah tren baru saat ini. Penting untuk belajar dari sejarah, ketika para pendahulu kita bangun dan jatuh dalam konteks pergerakan dan kebersamaan. Sumpah Pemuda adalah momentum bersatunya para pemuda seluruh Indonesia. Soekarno mengatakan janganlah kita mengambil abu dari sumpah pemuda tetapi ambillah api dari sumpah pemuda. Dengan demikian, sumpah pemuda seharunya menjadi sesuatu yang membakar bagi kita. Meskipun terasa panas, bahkan sakit seperti terbakar untuk terus memegangnya, tetapi itulah perjuangannya, perjuangan yang diambil oleh pemuda. Itulah filosofi dari kalimat yang dikatakan oleh Soekarno, filosofi yang secara spesial ditujukan kepada setiap pemuda Indonesia. Pemuda yang akan menjemput kemerdekaan bangsanya.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun