Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kesakralan Kuningan dan Kepergian Sang Leluhur

14 Januari 2023   10:49 Diperbarui: 14 Januari 2023   20:03 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persembahyangan Kuningan di Bali | Sumber (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA) 

Sarana Tamiang Untuk Penghias Pura | Sumber Bali Tribun
Sarana Tamiang Untuk Penghias Pura | Sumber Bali Tribun

Tamiang dimaknai sebagai lambang pelindung bagi manusia di bumi serta perputaran roda alam. Selain itu Endongan memiliki makna perbekalan. Secara sederhana saya memaknai sarana dan prasarana ini sebagai upaya kita mensyukuri berkat Tuhan dan menyadari bahwa manusia akan mengalami roda kehidupan serta ada harapan selama hidup manusia membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kebaikan. 

Pada sistem kalendar Bali, Hari Raya Kuningan berada pada wuku Kuningan yang menjadi naungan Bhatara atau Dewa Indra yang merupakan dewa perang. Tidak heran jika sarana dan prasarana pelengkap identik dengan simbol alat perang. 

# Kembalinya Dewa dan Arwah Leluhur Ke Swarga Lokha

Bagi umat Hindu, Pada Galungan dianggap sebagai hari kemenangan Kebaikan (Dharma) melawan Adharma. Tidak hanya itu pada hari ini juga dipercaya dewa dan arwah leluhur datang ke bumi.

Kuningan menjadi masa dimana dewa dan arwah leluhur meninggalkan bumi dan kembali ke Surga. Disinilah umat hindu menghanturkan persembahyangan dan sesajian untuk mengantarkan Dewa dan arwah leluhur kembali ke tempat asalnya. 

Hal yang patut diingat bahwa segala proses persembahyangan harus selesai sebelum jam 12 siang. Ini karena waktu klimaks atau puncak kembalinya Para Dewa dan Arwah Leluhur meninggalkan bumi. 

Saya jadi ingat dulu di keluarga nenek saya yang umat Hindu. Keluarga sudah sibuk sejak pagi berpakaian adat Bali dan menyiapkan sarana upacara. 

Keluarga akan melakukan persembahyangan di pura keluarga sekitar jam 8-9 pagi. Barulah saya tahu memang ada aturan khusus dimana sebisa mungkin pelaksanaan sembahyang harus selesai sebelum tengah hari. 

# Berakhirnya Masa Libur Panjang

Sebelumnya saya pernah menuliskan tentang pengalaman masa kecil di Bali dimana libur Galungan dan Kuningan berlangsung bisa 2 pekan. Ini merupakan hari-hari yang ditunggu bagi anak sekolah. Kapan lagi bisa libur sepanjang ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun