Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tidak Sejalan dengan Atasan, Apakah Salah?

5 Januari 2023   13:57 Diperbarui: 11 Januari 2023   14:50 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi atasan dan bawahan (Shutterstock)

Kerapkali ketidakselarasan antara bawahan dan atasan dapat disebabkan karena SOP. Atasan terlalu kaku dan bawahan ingin sesuatu yang baru, fleksibel dan berbeda.

Contoh seorang sales meminta pengeluaran barang karena berhasil mendapatkan orderan. Namun SOP yang berlaku pengeluaran barang baru bisa terjadi jika sudah pengisian data customer hingga persetujuan atasan. 

Namun bagi si sales, aturan ini terkesan kaku padahal customer menginginkan barang sesegera mungkin. Jika tidak maka customer berubah pikiran. 

Konflik Atasan dan Bawahan Yang Kerap Terjadi Di Lingkungan Kerja | Sumber Republika.com
Konflik Atasan dan Bawahan Yang Kerap Terjadi Di Lingkungan Kerja | Sumber Republika.com

Ada dua posisi yang tak sejalan, sales ingin sesuatu yang lebih praktis dan instan sedangkan atasan akan menuntun secara SOP. Ketidakcocokan ini yang bisa membuat sales kurang puas dan sejalan dengan atasan. 

Bagi saya, SOP perlu diterapkan karena sudah menjadi acuan dan kewajiban. Jika ini dilanggar maka akan menimbulkan ketidakpercayaan dari berbagai pihak karena salah satu pihak bisa bertindak diluar SOP. 

2. Apakah berkaitan dengan Hak dan Kewajiban? 

Setiap pekerja memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Hak seperti menerima gaji, fasilitas yang memenuhi serta tunjangan. Sedangkan kewajiban berkaitan dengan urusan pekerjaan.

Nyatanya di lapangan ada ketidaksesuaian hak dan kewajiban yang berujung pada masalah internal atasan dan bawahan. 

Contoh seorang karyawan mendapatkan tugas tambahan dari atasan karena seorang pekerja mengajukan cuti atau resign. Tugas ini berbeda dengan jobdesc utama si pekerja. Sayangnya penambahan kewajiban ini tidak sejalan dengan tunjangan. 

Contoh lainnya kewajiban pekerja adalah bekerja 8 jam (termasuk jam istirahat) perhari. Namun atasan mengingkan loyalitas karyawan dimana harus bekerja minimal 10 jam di kantor. Bahkan jika diperlukan ada jam lembur yang dianggap memberatkan karyawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun