Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mana Lebih Enak, Gaji Pokok Besar Atau Tunjangan Besar?

4 November 2022   20:34 Diperbarui: 5 November 2022   21:14 2582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekspresi senang menerima gaji. Sumber: Freepik.com/benzoix 

Jangan kaget jika sales seperti ini lebih terlihat glamour dan hidup mapan karena mereka memacu diri berkembang untuk mencapai target yang berkorelasi dengan insentif mereka.

Menerima Bonus Tambahan Dari Performa Kerja Yang Baik | Sumber Situs Talenta
Menerima Bonus Tambahan Dari Performa Kerja Yang Baik | Sumber Situs Talenta

Kenalan yang kerja di industri pariwisata di Bali. Saya baru tahu gaji pokok karyawan di industri ini tidak sampai 2 juta untuk waitress, Room Boy, Bartender atau guide tour. Namun insentif yang diterima bisa melebihi gaji pokok dari tamu yang puas dengan pelayanan mereka. 

Kelebihan lainnya akan mudah membentengi diri dari nyinyiran teman kantor terkait penghasilan. Karena insentif besar akan berbanding lurus dengan kinerja dan pencapaian target. 

Wuah hebat ya si X insentifnya besar. Pasti banyak yang puas dengan pelayanannya

Karyawan juga lebih inovatif dan suka dengan tantangan baru. Karyawan yang mengejar insentif akan memikirkan strategi-strategi baru untuk bisa mencapai target atau pelayanan kepada konsumen. 

Sisi minus dari insentif besar adalah tantangan yang bisa saja tidak terduga. Contoh saat masa pandemi. Pariwisata di Bali anjlok dan minum jumlah kunjungan. 

Pekerja harus puas dengan gaji pokok kecil yang mungkin tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu pemberian insentif merupakan hak manajemen perusahaan. Ini akan berdampak negatif jika perusahaan berusaha meningkatkan target demi mengurangi ketercapaian insentif sales. 

Dulu saat saya sebagai sales gadget. Di saat target manajemen tercapai 100 persen maka saya berhak mendapatkan insentif full yang nominalnya lumayan. Namun bulan berikutnya target dinaikan sehingga saya harus kerja keras agar bisa mencapai target agar bisa dapat insentif full. 

Bahkan apes jika ada penghitungan target dimana jika target dibawah 80 persen maka insentif tidak diberikan. Ini seakan tidak adil dimana karyawan sudah berusaha keras memberikan keuntungan bagi perusahaan namun hak nya tidak diberikan karena tidak lolos persentase target yang diterapkan. 

***

Sebagai karyawan kita pasti berharap menerima pemasukan besar baik dari sisi gaji pokok maupun insentif. Namun umumnya kondisi di tempat kerja sering hanya mendapatkan salah satu dari kedua hal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun