Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Masih Perlukah Alumni Berkontribusi?

25 Mei 2022   08:40 Diperbarui: 26 Mei 2022   17:28 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi alumni| PIxabay via Kompas.com

Sebuah pesan singkat hadir di grup organisasi semasa kuliah. Badan Pengurus Harian (BPH) mengundang para alumni untuk sharing dan temu kangen secara daring. 

Ada alumni yang memberikan respon antusias untuk bergabung dalam acara namun sepertinya lebih banyak yang bersifat pasif. Kebetulan saya masih kategori yang bersemangat untuk terlibat dalam acara. 

Entah kenapa dalam hati meski berstatus alumni, saya ingin berkontribusi pada organisasi yang pernah saya ikuti saat kuliah. 

Ironisnya saya pernah mendengar respon yang kurang mengenakan dari beberapa kenalan ketika diundang berpartisipasi atau memberikan kontribusi sebagai alumni. 

"Duh, saya udah tua. Merasa kurang percaya diri untuk berkontribusi."

"Jangan-jangan acaranya minta sumbangan ke alumni. Skip aja dah."

Alasan ini kerapkali terucap ketika diundang oleh pihak sekolah, kampus, organisasi, atau lembaga lain di mana kita sudah tidak aktif lagi terlibat atau alumni. 

Wajar muncul pertanyaan, masih perlukah alumni berkontribusi? 

Secara personal, saya ingin memberikan pandangan sedikit untuk menjawab pertanyaan seperti di atas. Apa saja itu? 

Ilustrasi Menjadi Alumni | Sumber Situs ESCE
Ilustrasi Menjadi Alumni | Sumber Situs ESCE

# Kontribusi Bisa Melalui Hal Sederhana

Mungkin masih ada pandangan bahwa kontribusi sebagai alumni lebih berupa bantuan dana, menjadi pemateri, memberikan sharing session, atau hal lain yang dianggap memberatkan. Ada bentuk kontribusi sederhana bisa kita lakukan sebagai alumni.

Contoh sederhana, adik saya sering mempromosikan sekolahnya semasa SMP kepada para sepupu atau anak tetangga yang tidak beruntung diterima di sekolah negeri atau favorit. 

Adik saya memang sempat bersekolah di sekolah swasta yang kerap dipandang sebelah mata. Nyatanya adik saya cukup bersemangat untuk mempromosikan sekolahnya tersebut. 

Saya ingat adik saya pernah mengatakan, sekolah swasta itu bukan berarti tidak punya masa depan. Buktinya saat SMA bisa tetap masuk negeri dan bisa lanjut kuliah di kampus beken. 

Cara pandang ini membuat beberapa sepupu saya akhirnya ikut bersekolah di SMP tempat adik saya dulu menimba ilmu. Secara tidak langsung adik saya ikut berkontribusi kepada sekolah semasa SMP dengan mendatangkan siswa untuk menimba ilmu di sana. 

Saya pun kerapkali mempromosikan sekolah atau kampus saya kepada orang lain. Saya mengatakan bahwa sekolah atau kampus saya lengkap dari sisi fasilitas, staf pengajar berkualitas, lingkungan akademik mendukung dan sebagainya. 

Nyatanya saya tidak dibayar sedikit pun oleh pihak sekolah/kampus untuk mempromosikan lembaga. Namun saya ingin bisa memberikan kontribusi sederhana dengan membantu mempromosikan secara cuma-cuma harapannya banyak peserta didik yang tertarik mendaftar. 

# Ingatlah Kontribusi Orang Lain pada Diri Kita

Saya pernah dibimbing oleh alumni kampus untuk mengikuti ajang kompetisi. Tanpa arahan beliau, mungkin saya akan kebingungan dan tidak memahami cara menjadi juara dalam kompetisi tersebut. 

Selain itu bagi yang pernah ikut kegiatan Paskibraka, Pramuka, Pecinta Alam, Duta Wisata dan sebagainya. Pasti sering menemukan alumni yang dengan ikhlas ikut mendampingi, membimbing atau memberikan pengetahuan mereka kepada junior. 

Kita bersyukur karena mendapatkan ilmu yang luar biasa bermanfaat dari orang yang lebih dulu mendalami kegiatan tersebut. Jika pernah merasakan hal ini, lalu mengapa kita pelit juga untuk berkontribusi? 

Saya sering menempatkan diri sebagai sosok yang perlu membalas budi kebaikan orang lain. Mungkin balas budi ini bukan berarti harus timbal balik secara langsung namun mengestafet ilmu yang saya dapatkan dari senior/alumni kepada junior saya. 

Dulu saya dibimbing oleh kakak alumni maka kini giliran saya ketika berstatus alumni juga membimbing adik junior. Apabila pola berpikir ini tertanam dalam diri, niscaya kita akan semangat ingin berkontribusi tanpa harus diminta. 

# Kontribusi Alumni Bisa Memperluas Jaringan

Jangan pernah anggap sepele acara yang melibatkan para alumni. Bisa jadi kegiatan ini bisa memperluas koneksi atau jaringan kita. 

Contoh sederhana saat diadakan acara temu kangen alumni. Tanpa disadari kita bisa berinteraksi dengan kakak senior, teman seangkatan, teman di bawah angkatan atau junior sekaligus. 

Pada acara ini ternyata kita jadi tahu background orang-orang dan bisa jadi memberikan keuntungan tersendiri. Misalkan ternyata bisa menemukan partner bisnis, kita yang semula menganggur ternyata mendapatkan tawaran pekerjaan dari sesama alumni, kita yang bekerja sebagai sales produk ternyata mendapatkan orderan setelah acara dan sebagainya. 

Saya pernah diminta menjadi pemateri untuk para junior di organisasi yang saya ikuti semasa kuliah. Suatu ketika karena acara tersebut, saya ditawarkan oleh senior untuk mengisi acara di kampusnya. 

Kebetulan senior saya ini adalah dosen di salah satu kampus negeri. Kontribusi sederhana saya di organisasi membuat saya bisa berbagi ilmu hingga ke kampus lain. 

Kasus seperti ini kerap terjadi ketika kita tetap ikut berpartisipasi atau memberikan kontribusi nyata pada organisasi atau lembaga yang dulu pernah kita terlibat. 

# Menjadi Amalan Ilmu Tanpa Akhir

Dalam agama Islam, amalan tiga perkara utama yang tidak akan putus antara lain sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh. Disini diketahui bahwa memberikan ilmu yang bermanfaat bisa menjadi amal jariyah yang akan memberikan pahala jangka panjang.

Seorang Alumni Yang Berbagi Pengalaman dan Ilmu | Sumber Situs News UAD (Universitas Ahmad Dahlan)
Seorang Alumni Yang Berbagi Pengalaman dan Ilmu | Sumber Situs News UAD (Universitas Ahmad Dahlan)

Sebagai alumni biasanya kita memiliki pengalaman, ilmu hingga jaringan yang bisa kita bagikan kepada junior. Tidak jarang alumni diminta sebagai pemateri, pembicara atau motivator kepada adik-adik junior.

Contoh ketika saya memiliki pengalaman dalam lomba kepenulisan dan diminta oleh junior organisasi untuk memberikan pelatihan kepada mahasiswa baru di kampus terkait kepenulisan. Saya dengan senang hati membimbing dan melatih mereka sesuai kapabilitas saya.

Bahkan kini saya bangga karena ada beberapa junior yang sempat saya bimbing menjuarai lomba karya tulis tingkat nasional, menjadi dosen, hingga peneliti sosial. Ini tandanya ilmu yang saya miliki serta saya berikan pada junior telah memberi manfaat kepada mereka.

Saya cukup bangga ketika melihat teman-teman semasa sekolah atau kuliah dulu bercerita ingin memberikan kontribusi menjadi tenaga pengajar di sekolah/kampus. Mereka merasa berhutang budi dan ingin ikut membantu sebagai tenaga pendidik di sekolah/kampusnya tercinta.

Beberapa teman saya bahkan setelah lulus S2, mendaftar sebagai dosen di fakultas tempatnya dulu menimba ilmu. Dari sekian banyak tawaran universitas terkemuka, dirinya mantap ingin mengabdi di fakultas yang dulu ia menimba ilmu selama S1. Baginya ini adlah kontribusi nyata dirinya sebagai alumni untuk almamaternya.

***

Menjadi alumni memang menjadi sebuah kebanggaan sendiri karena sudah lulus melewati masa tertentu seperti proses belajar namun kadang muncul pertanyaan dalam hati masih perlukah alumni berkontribusi?

Bagi saya tidak ada salahnya kita sebagai alumni memberikan kontribusi meski dalam perkara kecil seperti mempromosikan sekolah atau lembaga yang dulu pernah kita menjadi bagian di dalamnya, membantu dana untuk perkembangan lembaga, sharing knowledge kepada junior dan sebagainya.

Hal-hal seperti ini tidak hanya akan menjadi amalan namun juga bisa memperluas jaringan serta bentuk terima kasih kita kepada lembaga yang sudah berkontribusi pada kehidupan dan kesuksesan kita.

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun