Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hadirnya Bahasa Jaksel dan Menangisnya Guru Bahasa Indonesia

13 Januari 2022   21:07 Diperbarui: 14 Januari 2022   02:41 6472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Tua Yang Kesal Menghadapi Tingkah Anak | Sumber Orami

Apa dampak penggunaan Bahasa Jaksel yang harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari? 

# Memudarkan Tata Krama Dalam Pergaulan

"Pak, please deh. Sometimes kita tuh ngerasa bosan dapat advise kaya gitu terus."

Coba bayangkan ketika ada orangtua atau guru mendapatkan respon seperti ini. Saya yakin mereka akan menghela nafas dan berpikir si anak ini tidak punya etika dan sopan santun dalam berbicara. 

Sangat banyak anak muda yang mengeneralkan lawan bicaranya adalah teman sebaya atau di bawah usianya. Padahal pola berpikir ini bertentangan dengan adat ketimuran yang selama ini berkembang di negara kita. 

Orangtua atau orang lebih dewasa masih berharap lawan bicaranya masih memperhatikan tata krama serta tahu batasan. 


Saya dulu pernah ditegur oleh orangtua karena secara tidak sengaja mengeluarkan kata ala anak muda. 

"Ingat kamu bicara dengan diapa?" Begitulah teguran yang saya terima karena perkataan saya dianggap tidak sopan dan tidak layak disampaikan kepada orangtua. 

# Berpotensi Jadi Bahan Ejekan Orang Asing

Mungkin akan ada yang membantah, "kan bahasa Jaksel itu sebagai cara biar kita terbiasa dengan kosakata bahasa Inggris."

Saya setuju adanya campuran penggunaan bahasa dikarenakan kita masih tahap belajar dan adaptasi terhadap bahasa asing seperti bahasa Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun