Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lika-Liku K-Rewards Dalam Perspektif Penulis

26 November 2021   10:52 Diperbarui: 26 November 2021   13:05 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Branding K-Reward Kompasiana | Sumber Situs Kompasiana

Terlihat jelas, dulu ada Kompasianer yang hobi menulis politik atau sastra. Kini rajin menulis Topil karena akan mendongkrak penerimaan K-Rewards tiap bulan. 

Saya pernah membandingkan, jumlah pembaca A lebih banyak dibandingkan B. Namun B mendapatkan K-Rewards lebih besar karena tulisannya mendapatkan poin lebih karena menulis sesuai Topil yang ditentukan. 

Kedua, Telah Terciptanya Kompetisi Dalam Kompasiana. Kita mungkin tidak sadar akan hal ini namun realitanya yang saya lihat belakangan ini seperti itu. 

Layaknya kompetisi, tiap orang akan memikirkan segala cara untuk unggul. Ada yang fair play ada juga yang menerapkan cara atau trik khusus. 

Ada yang bahagia tentu ada juga yang sedih merana. Ada yang terbaik namun tidak sedikit yang gigit jari. Contoh sederhana, sudah banyak komentar hingga artikel yang kecewa karena Rewards yang diterima diluar ekspetasi padahal sudah susah payah agar tetap menulis dan memancing pembaca untuk singgah. 

Ironisnya admin Kompasiana lah yang menjadi bulan-bulanan Kompasianer yang kecewa. Saya percaya admin pun manusia biasa yang berusaha tegar ketika banyak kritikan dan komplain ditujukan padanya. 

Saya teringat saat dulu mendapatkan mata kuliah Pengantar Ilmu Hubungan Internasional (HI) saat kuliah. Di sana diajarkan tentang 3 perspektif besar dalam HI yaitu Realis, Liberal dan Marxis. 

Analisa Problematika K-Rewards Dalam Perspektif Khusus

Saya ingin mencoba analisa lika-liku problematika K-Rewards dari sudut pandang penulis dengan memadukan nilai perspektif HI. Mohon Pak Ludiro Madu serta pakar politik dan hubungan internasional untuk koreksi jika ada pandangan dan tulisan saya yang keliru. 

Perspektif Realis pada HI menekankan bahwa negara adalah aktor utama dan setiap negara memiliki kepentingan masing-masing (National interest). 

Mirip seperti di Kompasiana, setiap orang pun punya kepentingan masing-masing. Admin dan pengelola Kompasiana tentu berkepentingan agar platform ini terus berkembang dengan lahirnya penulis-penulis baru yang potensial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun