Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Masih Perlukah Tindakan Fisik dalam Mendidik Buah Hati?

15 Oktober 2021   16:34 Diperbarui: 16 Oktober 2021   08:39 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tindakan fisik saat mengajari anak justu akan menimbulkan ketakutan.| Sumber: Shutterstock via Kompas.com 

Saya salut dengan cara didik dari rekan kerja saya yang seorang ibu dengan anak usia 6 tahun. Ia sering memposting video tengah mengajari anaknya membaca. Bahkan si anak terlihat antusias ketika diajak belajar. 

Ini karena si ibu selalu menghargai usaha si anak dan tidak segan melemparkan pujian seperti, good job; wuah pintar; anak mama cerdas dan sebagainya. 

Pujian dan apresiasi ini membuat si anak tidak takut ketika diajak mengulang pelajaran atau bahkan antusias ketika diajak belajar. 

Penilaian Anak Berbeda

Daya pikir anak bisa saja berbeda dengan orangtua. Bagi orangtua dengan adanya tindakan fisik diharapkan si anak menjadi lebih serius belajar. 

Namun nyatanya banyak anak berpikir beda. Tindakan fisik bisa dianggap si orangtua memiliki karakter kasar, suka marah dan tidak sayang pada anaknya. 

Kondisi anak zaman sekarang yang kian kritis tentu membuat tindakan fisik ini dianggap bentuk kemarahan dan luapan emosi dibandingkan kasih sayang dalam mendidik. 

Mental anak pun bisa terpengaruh bila cara didik tidak hanya berupa tindakan fisik namun juga tindakan verbal seperti : dasar bodoh, dungu, goblok, tulalit dan sebagainya.

Pernah saya melihat video dari seorang guru yang prihatin ketika membaca keluh kesah anak melalui sebuah gambar. Dirinya merasa sedih ketika orangtua mengatakan dirinya bodoh saat tidak bisa menjawab pertanyaan dari orangtua. 

Anak Menduplikasi Cara Ajar Orangtua

Ternyata tindakan fisik bisa memberikan dampak jangka panjang. Pernah saya melihat seseorang memarahi anaknya yang susah menangkap apa yang diajarkan. Bahkan tidak segan mencubit, menjewer dan mengeluarkan kata-kata kasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun