Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ketika "Besar Pasak daripada Tiang", Apakah Ada Cara Mengatasinya?

4 Juli 2021   16:32 Diperbarui: 4 Juli 2021   19:09 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Wanita Terjebak Utang | Sumber: pexels

Kini banyak perusahaan sudah bekerjasama dengan bank dalam penerapan payroll gaji karyawan. Artinya pembayaran gaji menggunakan rekening bank yang ditunjuk oleh manajemen. 

Alangkah baiknya menghindari pengeluaran yang lebih besar, kita bisa menggunakan fasilitas autodebet di rekening kita. Pihak bank akan menahan dana kita sesuai dengan kesepakatan kita sebagai tabungan jangka panjang. 

Teman saya menerapkan sistem ini karena dirinya susah dalam menyisihkan gaji secara konvensional. Gajinya selalu habis tidak berbekas padahal ia memiliki cita-cita lanjut S2 dan berharap memiliki tabungan masa depan. 

Cara ini cukup berhasil karena pihak bank akan mengunci sejumlah nominal setiap bulan sehingga teman akan menyesuaikan diri untuk bertahan hidup sesuai dengan gaji yang tersisa. Selain sebagai upaya berhemat, teman saya sudah memiliki simpanan tabungan jangka panjang saat ini.

2. Jangan Aktifkan Kartu Kredit atau Kredit Limit Online

Bank seringkali menawarkan kartu kredit kepada nasabah untuk memudahkan transaksi. Tidak hanya itu beberapa aplikasi start up situs belanja online bahkan memberikan sistem kredit limit seperti paylater, limit akulaku, kredivo dan sebagainya.

Tidak dipungkiri adanya fasilitas seperti kartu kredit atau limit online sangat membantu ketika ada kebutuhan mendesak atau ingin membeli sesuatu namun belum memiliki uang. 

Namun ini akan menjadi masalah baru apabila si pemilik akun memiliki karakter konsumtif. Ketika daya beli lebih besar dibandingkan kemampuan finansial tentu menciptakan masalah baru. Selain duit akan habis, si pemilik akan terjerat dalam utang dengan bunga cukup tinggi.

Pernah ada suatu kasus dimana seorang kenalan bermaksud ingin membeli gawai keluaran terbaru dengan sistem berutang menggunakan fasilitas limit online. 

Bagi saya, gawai sebelumnya juga belum ketinggalan jaman dan masih berfungsi dengan baik. Namun karena ingin mengikuti teknologi terbaru, dirinya memutuskan membeli gawai sistem kredit. 

Ketika dirinya diberhentikan oleh perusahaan karena efisiensi selama situasi Pandemi. Kini dirinya stres karena tidak mampu membayar cicilan dan hp terancam diambil oleh kolektor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun