Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Antara Karyawan Cerdas, Izin Cuti Tenang, dan Shadow Partner dalam Dunia Kerja

8 Juni 2021   20:02 Diperbarui: 9 Juni 2021   03:41 1682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kisah menarik saat saya masih menjadi Area Manager di Jawa Timur. Mayoritas staff di kantor adalah wanita berusia muda yang berstatus single ataupun baru menikah.

Seiring waktu muncul tantangan kerja yang harus siap saya hadapi. Tantangan tersebut adalah cuti kerja untuk urusan pribadi atau keluarga seperti cuti menikah ataupun cuti melahirkan. 

Tantangan terasa berat dimana nyatanya cuti yang diajukan seakan silih berganti mengingat usia staff masih muda dan mengharapkan segera menikah dan memiliki momongan. 

Saya menempatkan diri dalam 2 posisi. Posisi pertama sebagai rekan kerja, saya sadar bahwa cuti adalah hak setiap karyawan. Kurang bijak rasanya saya menahan atau menolak cuti mereka karena jika saya diposisi mereka pun pasti berharap pengajuan cuti diterima. 

Disisi lain, saya menempatkan diri sebagai atasan mewakili manajemen. Ada kekhawatiran bahwa selama karyawan apakah akan menghambat performa perusahaan mengingat posisi mereka cukup penting seperti HRD, QC, Kasir ataupun Admin. 

Cuti nikah ataupun melahirkan tentu diajukan jangka waktu panjang sehingga jika terlalu lama tugas diabaikan tanpa ada back up. Ini akan menjadi masalah besar. Apalagi di tengah kondisi Covid19, manajemen berusaha tidak menambah cost termasuk gaji karyawan baru.

"Tenang pak. Tidak perlu rekrut karyawan baru buat back up tugas saya. Saya sudah punya shadow partners".

Saya teringat respon staff di kantor saat saya bertanya siapa yang akan menggantikan dirinya selama cuti melahirkan. Responnya sungguh luar biasa, ada istilah shadow partners yang baru kali ini saya rasakan secara langsung. 

Seorang Karyawan Yang Ingin Cuti Liburan Dengan Tenang. Sumber Hipwee.com
Seorang Karyawan Yang Ingin Cuti Liburan Dengan Tenang. Sumber Hipwee.com

Beberapa staff wanita di kantor sudah menyadari bahwa dirinya pasti suatu saat akan mengajukan cuti untuk kepentingan pribadi dalam jangka waktu yang cukup panjang. 

Mereka berharap cuti yang diajukan tidak akan diganggu oleh urusan kerjaan atau istilah sederhana mereka ingin cuti tenang dan damai dari urusan kerjaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun