"Itu tadi cari plastik buat tugas sekolah adikmu. Ibu tanya, Â "ada gak yang jual plastik 1 kilometer?"Â
Pada bingung terus waktu cari di warung Pak Nyoman. Diketawain mana ada plastik sepanjang itu. Adanya plastik 1 kilogram yang biasa dibuat es batu di kulkas.
Aku ketawa terpingkal-pingkal. Dipikir-pikir mana ada yang jual plastik seukuran 1 kilometer. Itu ibarat dari Kantor Pusat Bank Indonesia di Kebon Sirih Jakarta Pusat ke Monas. Kalau ada yang jual pasti sudah masuk MURI saat ini.
Kepolosan adik saya tidak berhenti disini. Suatu ketika seorang tetangga bertanya kepada adik saya,
"Din (Dina nama adik saya), usia kamu berapa?" tanya tetangga saya
"Gak tahu tante, belum nimbang". jawabnya Polos
Aku dan tetanggaku langsung ketawa. Adik saya saat itu antara polos atau emang bego. Usia gimana ceritanya ditimbang. Padahal saat itu dia sudah kelas 2 SD jadi harusnya sudah tahu usia berapa saat itu.
Inilah yang membuatku selalu tertawa melihat tingkah lucu dan kepolosan anak kecil.
Adik saya ini pernah suatu ketika menangis karena kejahilan saya. Dia menangis sekeras-kerasnya di depan rumah. Tetangga saya yang melihat bertanya,
"Din, kamu nangis?" tanya tetangga saya
Adik saya hanya bisa menggangguk.