Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meski Ekonomi Pas-pasan, Tak Perlu Ragu Lanjut Kuliah

10 Juni 2020   11:46 Diperbarui: 11 Juni 2020   19:10 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lulus Kuliah. (sumber: Thinkstock via kompas.com)

Saat ini banyak perguruan tinggi negeri maupun swasta telah membuka pendaftaran hingga seleksi penerimaan mahasiswa baru. Namun tahun ini suasana pendaftaran terasa sedikit berbeda. 

Banyak orang tua yang ragu apakah akan mendaftarkan putra-putri mereka ke jenjang perguruan tinggi setelah menamatkan pendidikan di SMA/SMK/MA. 

Pertimbangan faktor ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid 19 menjadi momok menakutkan bisakah membiayai putra-putri mereka selama kuliah nanti. Apalagi banyak orang tua yang harus dirumahkan dan tanpa penghasilan selama musibah pandemi ini.

Bukan rahasia umum bila biaya kuliah pasti mengalami kenaikan tiap tahun. Sedikit informasi bahwa kini perguruan tinggi negeri telah menerapkan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) dimana mahasiswa yang diterima nantinya hanya perlu membayar satu komponen per semester dimana kisaran biaya tersebut akan disesuaikan dengan penghasilan orang tua atau kondisi ekonomi keluarga mahasiswa tersebut. 

Penerapan UKT tentu memberlakukan subsidi silang dimana mahasiswa dengan latar ekonomi pas-pasan akan mendapat kisaran biaya kuliah yang terjangkau serta mahasiswa yang berasal dari keluarga berpenghasilan tinggi akan mendapat UKT yang lebih besar. 

Skema ini menunjukkan bahwa mahasiswa dengan latar ekonomi keluarga menengah keatas akan memsubsidi mahasiswa dari kalangan ekonomi menengah kebawah.

Kekhawatiran tidak hanya berkutat tentang biaya semester namun juga biaya hidup pasti juga besar  khususnya mereka yang berasal dari luar kota. 

Biaya seperti kos untuk tempat tinggal, biaya makan, transportasi, buku, kebutuhan tugas kuliah dll yang secara nominal tinggi ikut menjadi beban bagi orang tua. 

Saya ingin memberikan tips dari pengalaman pribadi maupun teman-teman sekitar yang pernaht mengalami kekhawatiran yang sama diawal kuliah namun berhasil melalui hal tersebut hingga akhirnya lulus kuliah.

Saya juga berasal dari ekonomi pas-pasan. Ibu seorang single parent dengan penghasilan yang tidak begitu besar. Kakak memilih langsung bekerja setelah lulus SMA sehingga saya sebagai anak kedua memiliki posisi dilema apakah tetap menggapai impian untuk kuliah (setelah lulus SMA sempat bekerja di perusahaan swasta selama 2 tahun).

Apalagi, mengingat kondisi keluarga yang pas-pasan dan masih ada 2 orang adik berstatus sekolah yang juga membutuhkan biaya besar. Saya memutuskan untuk melanjutkan mimpi saya untuk kuliah di Kota Malang, Jawa Timur yang artinya saya sebagai mahasiswa perantau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun