Mohon tunggu...
Indrajid
Indrajid Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi menulis dengan pengalaman sebagai Ketua Redaksi di Jurnalistik SMA dan berminat pada bidang politik dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Zelensky Diusir Trump dari Gedung Putih

6 Maret 2025   10:23 Diperbarui: 6 Maret 2025   10:23 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: YouTube/The Telegraph

Washington, D.C. --- Ketegangan yang memuncak antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bukan hanya sekadar pertemuan diplomatik yang gagal. Ini adalah cerminan dari kompleksitas hubungan internasional yang semakin rumit di tengah perang Ukraina-Rusia yang tak kunjung selesai. Pertemuan mereka pada 28 Februari 2025 yang berakhir dengan pengusiran Zelensky dari Gedung Putih mengungkapkan betapa krusialnya peran yang dimainkan oleh kedua negara besar ini, baik bagi keamanan dunia maupun bagi kehidupan jutaan orang yang terdampak oleh konflik tersebut.

Perang Ukraina dan Kerjasama dengan Amerika Serikat

Sejak Rusia mulai menginvasi Ukraina pada tahun 2014, ketegangan antara kedua negara semakin meningkat. Serangan yang dimulai dengan pencaplokan Crimea dan kemudian berkembang ke wilayah timur Ukraina, membawa dunia ke ambang perang besar. Ukraina, yang kehilangan sebagian besar wilayahnya, merasa terancam dan mulai mencari dukungan internasional untuk melawan Rusia.

Amerika Serikat, yang selama ini menjadi kekuatan besar dalam politik global, menawarkan bantuan militer dan ekonomi kepada Ukraina. Di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama, AS memberlakukan sanksi terhadap Rusia dan memberikan bantuan militer terbatas kepada Ukraina. Namun, dukungan ini meningkat pesat ketika Donald Trump terpilih sebagai Presiden pada 2016. Kebijakan luar negeri Trump, yang cenderung lebih pragmatis dan berfokus pada "America First," membuat banyak pihak bertanya-tanya apakah AS akan tetap berdiri di samping Ukraina dalam perjuangan melawan Rusia.

Peran Zelensky dalam Menghadapi Krisis: Mencari Dukungan AS

Volodymyr Zelensky, seorang mantan komedian yang terpilih menjadi Presiden Ukraina pada 2019, mengadopsi pendekatan baru dalam menghadapi ancaman Rusia. Dengan janji untuk memperbarui politik Ukraina dan memperkuat hubungan internasional, ia mencari dukungan lebih besar dari AS. Namun, hubungan Ukraina-AS semakin rumit dengan terjadinya skandal yang melibatkan Trump dan upaya tekanan terhadap Zelensky untuk membuka penyelidikan terhadap Joe Biden, salah satu lawan politik Trump pada saat itu.

Meskipun hubungan mereka sempat mengalami ketegangan, Zelensky terus berharap bahwa AS akan menjadi mitra kunci dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan Ukraina. Namun, ketegangan politik antara keduanya kembali mencuat dalam pertemuan pada 28 Februari 2025.

Pertemuan yang Memanas: Konflik dalam Diplomasi

Saat Zelensky dan delegasinya tiba di Gedung Putih untuk membahas cara mengakhiri perang dengan Rusia, mereka berharap dapat mempererat kerjasama dengan Amerika Serikat, mendapatkan lebih banyak bantuan militer, dan mencari solusi damai. Namun, pertemuan yang diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan ini justru berakhir dengan perdebatan sengit.

Trump mengkritik keras cara Zelensky menangani proses perdamaian dengan Rusia. Ia merasa bahwa Ukraina tidak cukup berkomitmen untuk mengakhiri perang dan lebih fokus pada kemenangan militer, daripada mencari solusi diplomatik yang lebih menyeluruh. Di sisi lain, Zelensky merasa bahwa AS harus lebih mendukung Ukraina, mengingat betapa besar ancaman yang dihadapi negaranya. Pada akhirnya, ketegangan ini berujung pada pengusiran Zelensky dari ruangan oleh Trump, sebuah tindakan yang semakin memperburuk hubungan antara kedua negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun