Khuwailid yang anak ketiga dari pria asal Aceh bernama Mustafa Ibrahim ini bahkan sempat menjalani test dengan 3 pelatih yang di kirim oleh Qatar Football association.
Khuwailid yang sudah 10 tahun tinggal di Qatar memulai kariernya di level komunitas orang Indonesia di Qatar, remaja kelahiran 29 Januari 2000 Â pernah didata oleh Indonesian Football Association Qatar (IFQ) untuk kemudian diteruskan ke pihak PSSI saat Indra Sjafri memanggil para talenta muda Indonesia di luar negeri untuk kebutuhan Timnas U-19 beberapa waktu lalu.
Tak hanya di Qatar dan Belanda, ada juga pemain muda Indonesia yang berkarier di Spanyol yakni  Ocean Erwin. Ocean seperti dikutip dari marcetfootball.com pada Februari 2018 lalu tercatat tengah bermain untuk akademi sepakbola Marcet Football.
Ocean sendiri pernah mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik dari Marcet atas prestasinya mencetak banyak gol dan assist untuk tim junior Marcet. "Desde Indonesia llega el primer #MVPMarcetJr del ao: O. Erwin. Su energa al volver de vacaciones se ha visto reflejada en el campo, aportando goles y asistencias." tulis pernyataan resmi Marcet di situs resminya.
Dari sederet pemain muda kita di luar negeri tentu ada harapan salah satu dari mereka, atau mungkin semuanya bisa membawa kejayaan pada Timnas Indonesia di waktu mendatang. Hal itu mungki saja terwujud asalkan pihak federasi mau belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya utamanya soal program pembinaan talenta muda di negeri ini.