Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menyalahkan Adalah Kunci Kegagalan Terbesar

2 Oktober 2017   13:45 Diperbarui: 2 Oktober 2017   20:28 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam berbagai kondisi yang tidak enak, paling enak memang menyalahkan. 

Menyalahkan pemerintah yang tidak becus 

Si boss yang tidak kompeten 

Keluarga yang merepotkan 

Pasangan yang tidak sesuai harapan
 Menyalahkan itu paling mudah
 Semua salah, dan harus diperbaiki,
 Semua kecuali diri sendiri.

Telat datang rapat, telat hadir?
 Macet yang salah.
 Padahal macet dari dulu juga sama saja, bukan?

Konsumen marah-marah, konsumen mengeluh?
 Konsumen yang salah dan tidak tahu diri
 Maka konsumen pun dituntut ke meja hijau.
 Padahal kalau konsumen masih peduli untuk marah dan mengeluh,
 Artinya ia masih mau mengeluarkan uang untuk kita bukan?
 Dan kalau ia tak lagi punya masalah,
 Ia tak butuh kita bukan?

Diberi masukan agar bekerja lebih baik,
 Jadwal yang sudah padat kambing hitamnya.
 Tak ada lagi waktu untuk menjadi lebih baik
 Padahal kalau diatur dan ditata kerja pun jadi lebih efisien
 Lebih banyak waktu untuk yang lain.
 Semua orang punya 24 jam, yang satu gagal dan yang lain sukses
 Bukan waktu yang salah kan?

Dan sering media penuh dengan pejabat yang saling menyalahkan
 Si ini salah, si itu salah.
 Padahal semua sama saja, semua bisa menjadi lebih baik.

Inilah dia Blame Trap, jebakan salah menyalahkan
 Karena kita tak cukup besar untuk mengakui bahwa kita masih bisa lebih baik
 Bahwa kita masih bisa tumbuh dan mencapai lebih banyak
 Masih bisa menyebar berkah lebih luas lagi.

Menyalahkan lebih mudah dan lebih tak menantang
 Ia tak membuat kita harus introspeksi
 Tapi ia pun tak membuat kita menemukan potensi-potensi besar dalam diri
 Bahwa kita bisa jauh lebih hebat, lebih maju, lebih mapan
 Kalau saja setiap saat kita mau mengakui bahwa kita bisa lebih baik lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun