Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kebiasaan Sabotase Diri Jangan Dipendam Terlalu Lama, Rugi Lho!

21 Desember 2016   16:48 Diperbarui: 21 Desember 2016   21:39 3887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://ayobuka.com/2016/06/02/5-trik-sabotase-diri-untuk-menjadi-pribadi-yang-lebih-baik/

-Dalam hal apa saya bisa belajar dari sini?

Lebih penting mana, menemukan kesalahan orang lain atau tumbuh kembang menjadi lebih baik?

Excuses, complain, mengeluh dan mencari alasan

Orang-orang sering juga mensabotase diri dengan mengeluhkan berbagai alasan. Padahal saat itulah mereka sedang menciptakan alasan kenapa mereka tidak bisa maju. Sekali lagi alasannya selalu orang lain, atau bahkan yang absurd, negara, presiden dan hal-hal yang sesungguhnya selalu bisa disikapi dengan lebih baik.

Keluhan dan alasan membuat mereka terpaku pada kegagalan, ketidakmampuan, dan akhirnya energi mereka akan terpusat ke sana. Secara otomatis otak mereka akan memasang setting gagal yang mereka ciptakan sendiri. Kemanapun mereka melihat mereka akan menemukan kegagalan. Ini memang cara kerja otak. Otak hanya akan fokus pada persepsi kita. Kalau melihat orang gagal mereka akan bilang, Tuh kan.. Dan kalau ada yang sukses, Mereka pengecualian. Kita nggak mungkin seperti itu.

Coba tanya lagi deh, meskipun sedikit, apa yang bisa dipelajari dari mereka dan bagaimana kita bisa seperti yang sedikit itu?

Perusahaan gagal dan bangkrut? Ya iyalah perekonomian lagi buruk.

Coba tanya lagi,

Semua kena dampak krisis, seberapa banyak yang benar-benar bangkrut? Nah coba perhatikan yang tidak bangkrut, apa yang mereka lakukan untuk tidak bangkrut? Bagaimana bisa belajar dari mereka?

Menganggur dan tidak punya penghasilan? Aduh, perusahaan di mana-mana perampingan sekarang. Mana bisa aku kerja?

Coba tanya lagi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun