Mohon tunggu...
Indi Kusuma Hati
Indi Kusuma Hati Mohon Tunggu... Blog Contributor

Berkarya dalam diksi-diksi. Merangkai kata-kata sebagai bentuk aksi.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Cerita Pengguna iPusnas: Apa yang Saya Temukan Setelah Update?

20 Januari 2025   10:15 Diperbarui: 21 Januari 2025   09:15 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto: Tampilan awal saat membuka aplikasi iPusnas (Dok. Perpustakan Nasional Republik Indonesia)

iPusnas adalah salah satu aplikasi baca buatan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Aplikasi ini adalah aplikasi penyedia e-book gratis. Sebagian besar penggemar buku tentu tahu aplikasi ini.

Eksistensinya dalam dunia yang serba digital ini tentu membantu kita membaca di mana pun dan kapan pun tanpa harus susah-susah membawa buku fisik. Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi kita dalam menuangkan hobi membaca.

Seperti aplikasi pada umumnya, iPusnas pun harus diperbarui untuk sistem yang lebih baik. Akan tetapi, sudahkah aplikasi ini memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan bagi penggunanya?

Berikut adalah pengalaman saya sebagai pengguna iPusnas tentang apa saja yang saya temukan setelah aplikasi ini di-update.

Semua riwayat baca dan daftar antrean buku hilang

Hal pertama yang saya temukan setelah update adalah riwayat baca dan daftar antrean buku hilang. Sebelumnya, iPusnas memang mempunyai fitur riwayat baca dan daftar antrean buku sehingga kamu tahu buku apa saja yang telah kamu baca dan sedang kamu antre apabila kamu sudah login.

Sayangnya, versi terbaru iPusnas tidak mempertahankan jejak dua hal ini.

Jujur saja, saya sudah tahu hal ini dari aplikasi X. Saya lihat cuitan dari para bookish yang mengeluhkan kalau riwayat baca dan antrean buku mereka hilang semua ketika di-update.

Hal tersebut menyebabkan saya menunda untuk memperbarui aplikasi ini. Namun, naas, ternyata sudah ter-update otomatis.

Saya harus login ulang dan melihat bahwa semua riwayat baca dan daftar antrean buku saya telah hilang.

Ada rasa kesal juga tetapi ya sudahlah. Saya legowo saja. Toh, saya baca bukunya gratis, tinggal cari saja lagi bukunya.

Tampilan baru yang lebih tertata

Hal kedua yang saya temukan adalah tampilan aplikasinya lebih rapi. Gambar di bawah adalah tampilan iPusnas versi terbaru.

Keterangan foto: Tampilan homepage terbaru iPusnas 
Keterangan foto: Tampilan homepage terbaru iPusnas 

Fitur yang berkaitan dengan aktivitas peminjaman buku seperti rak buku, riwayat baca, ulasan dan antrean buku sekarang bisa dilihat dari fitur profil – rak pinjam jadi tidak terpisah-pisah lagi.

Entah mengapa saya pribadi melihat tampilannya lebih rapi saja, sih. Akan tetapi, balik lagi ke kenyamanan setiap pengguna. Ada pengguna iPusnas yang lebih nyaman dengan versi lama, dan ada pula yang lebih suka versi terbaru.

Masa pinjam yang lebih lama

Keterangan foto: Fitur
Keterangan foto: Fitur "Rak Pinjam" di iPusnas dan masa pinjam 13 hari

Hal ketiga yang saya temukan adalah masa pinjam yang lebih lama. Sebelumnya, masa pinjam buku hanya 5 hari saja, tetapi sekarang jadi 13 hari.

Bagi saya, itu menjadi update aplikasi paling berharga karena saya sendiri tipe pembaca yang lambat (slow reader). “Akhirnya bisa baca lebih lama dan gak harus buru-buru.” Itu yang terlintas dalam pikiran saya.

Fitur terbaru: video dan audio

Dari update iPusnas ini, ada fitur yang ditambahkan, yaitu video dan audio. Yang saya ingat, sebelum diperbarui, kedua fitur ini tidak ada. Kemungkinan hadirnya fitur-fitur ini bertujuan untuk semakin memudahkan pembacanya.

Nah, di bawah ini adalah fitur video.

Keterangan foto: Tampilan fitur video di iPusnas 
Keterangan foto: Tampilan fitur video di iPusnas 

Saya mengamati bahwa fitur video ini berisi video tentang dunia literasi. Tinggal pilih video yang ingin ditonton, nanti kamu akan dihubungkan ke aplikasi youtube.

Lalu, di bawah ini adalah fitur audio.

Keterangan foto: Tampilan fitur audio di iPusnas 
Keterangan foto: Tampilan fitur audio di iPusnas 

Saya hanya menemukan dua audio saja. Sangat bagus untuk memasukkan lagu Indonesia Raya. 

Namun, menurut saya, lebih bagus lagi kalau fitur audio ini lebih update lagi, entah itu menambahkan lagu-lagu daerah atau cerita-cerita rakyat. Penambahan audio ini sekaligus membantu penggunanya mengenal kebudayaan nusantara.

Fitur Linimasa, kita bisa lihat aktivitas pengguna lain

Di versi lama, fitur ini ditandai dengan logo iPusnas seperti gambar di bawah ini.

Keterangan foto: Tampilan fitur Linimasa versi lama dan versi terbaru
Keterangan foto: Tampilan fitur Linimasa versi lama dan versi terbaru

Nah, ternyata, di versi terbaru, fitur ini dinamakan Linimasa. Jadi, kamu bisa lihat aktivitas pengguna lain mulai dari pinjam buku, memberi rating, memberi komentar.

Jujur saya baru tahu nama fitur ini adalah Linimasa karena di versi sebelumnya hanya berupa simbol saja.

Menurut saya, fitur ini lumayan berguna karena kita bisa melihat buku yang dipinjam pengguna lain yang siapa tahu bisa juga kita baca.

Catatan pribadi tentang antrean buku, notifikasi ketersediaan, dan performa aplikasi setelah update

Oke, bagian akhir ini tentang pengalaman dan tinjauan saya sebagai pengguna iPusnas.

War antrean buku yang gila-gilaan

Hal ini sudah menjadi kegelisahan saya bahkan sebelum versi terbaru. Saya menyoroti bahwa untuk mendapatkan buku yang kita inginkan saja harus “bertarung” dengan ratusan atau bahkan ribuan orang. Ini disebabkan karena sedikitnya jumlah stok buku yang disediakan oleh iPusnas.

Saya tidak menyalahkan stok yang sedikit. Saya tahu untuk membuat salinan e-book dalam jumlah besar tidaklah mudah. Malah saya menyoroti pengalaman yang didapat.

Pengalaman yang memacu adrenalin dan mempertaruhkan keberuntungan! Lega ketika berhasil dapat bukunya, kecewa ketika tidak berhasil.

Absennya notifikasi ketersediaan

Saya berharap ke depannya aplikasi iPusnas menyediakan fitur notifikasi ketersediaan stok buku. Absennya fitur notifikasi ketersediaan tentu memengaruhi kualitas pengalaman pengguna aplikasi. Pengguna akan kesulitan untuk mengetahui apakah buku yang diantre itu sudah ada stok atau tidak.

Dari versi lama sampai terbaru pun, notifikasi ketersedian dari aplikasi ini belum maksimal. Mengapa saya berkata demikian? Karena di awal saya memperbarui aplikasi ini, saya mendapat dua kali pemberitahuan stok buku tetapi selanjutnya tidak.

Pengguna harus rajin mengecek stok buku yang diantre. Sepertinya karena tidak ada notifikasi inilah yang menyebabkan banyaknya pengguna yang mengantre lama untuk satu buku saja.

Performa aplikasi setelah update

Salah satu hal yang saya perhatikan dari update iPusnas ini adalah aplikasi sering log-out sendiri. Fenomena ini cukup sering dialami oleh para pengguna iPusnas, hingga terasa seperti tantangan sehari-hari. Selain itu, saya juga merasakan performa aplikasi yang cenderung lebih lamban. Meski begitu, saya tidak sepenuhnya yakin apakah ini disebabkan oleh aplikasinya atau mungkin jaringan internet saya yang sedang kurang stabil.

Sebagai penutup, saya ingin menegaskan bahwa iPusnas memberikan banyak kemudahan bagi para penggunanya, termasuk saya. Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai pengguna aktif iPusnas dan tidak bermaksud untuk memberikan kesan negatif terhadap aplikasi ini.

Tentu, saya juga ingin tahu bagaimana pendapat pengguna iPusnas yang lain.

Mari berdiskusi di kolom komentar ^_^

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun