Peradaban islam mengalami proses ke emasan pada abad ke-8 sampai abad ke-14, pada masa ini agama islam sudah berkembang dalam berbagai ilmu pengetahuan yang meliputi matematika, kedokteran, kimia, fisika maupun geografi.Â
Matematika dan Aljabar
Tokoh penting dalam perkembangan matematika dan aljabar  islam adalah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi, atau dikenal sebagai Bapak Aljabar. Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi menuliskan buku dengan judul "Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal Muqabala", buku ini menerangkan berbagai konsep dasar aljabar yang masih digunakan sampai sekarang. Al-Khwarizmi juga mengembangkan konsep nol dan penomoran desimal yang di angkat dari India, kemudian di intergrasikan dalam matematika Barat (Eropa) dan di terjemahkan dalam bahasa Latin.
Kedokteran
Ibnu Sina adalah salah satu ilmuwan Muslim yang paling berpengaruh di bidang kedokteran. Ibnu Sina menuliskan buku "Al-Qanum fi al-Tibb" ( The Cannon of Medicine), yang menjadi refensi utama dalam studi kedokteran di Eropa selama berabad-abad. Ibnu Sina menggabungkan berbagai pengetahuan medis dan tradisi, meliputi Yunani, Persia, dan India, kemudian menambahkan penemuannya dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
Kimia dan Fisika
Jabir ibn Hayyan, yang dikenal di Eropa (Barat) sebagai Geber, dijuluki "Bapak Kimia". Beliau mengembangkan metode eksperinmental dalam penelitian kimia, kemudian menemukan beberapa proses kimia dasar, yaitu distilasi, kristalisasi, dan sublimasi. Jabir juga menyusun teori materi dan komposisi unsur yang menjadi dasar perkembangan kimia modern.
Geografi
Al-Idrisi merupakan tokoh islam terkemuka, yang karyanya adalah "Nurzhat al-Mushtaq fi Ikhtiraq al-Afaq"(The Pleasure of Him Who Longs to Cross the Horizons), menjelaskan peta dunia dengan rinci dan juga mendeskripsikan gepgrafisnya di berbagai wilayah. Beliau juga menggabungkan informasi dari para penjelajah dan para pedagang Muslim dari karya-karya gepgrafi sebelumnya yang mancakup tradisi Yunani dan Romawi