Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Safari Dakwah Maulid Akbar 1438 H, Habib Jindan di Aceh

5 Januari 2017   15:16 Diperbarui: 5 Januari 2017   15:37 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Safari Dakwah Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan | dokpri

JAKARTA-Independent, Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan melakukan safari dakwah sejak Selasa, 03 Januari 2017 sampai Rabu, 04 Januari 2017 di Banda Aceh. Dakwah tersebut adalah berkunjung ke mesjid raya Baiturrahman dan mesjid Teungku Di Anjong.

Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan adalah salah satu murid terbaik Al-Habib Umar bin Hafidz, Hadramaut - Yaman. Beliau pun sering menemani perjalanan dakwah guru beliau di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.

Kemuliaan Rasulullah SAW yang tak bisa digambarkan oleh seorangpun. Rasulullah SAW merupakan sosok sempurna secara fisik maupun akhlak. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bagaikan terjemahan Alquran yang hidup.

“Allah SWT menciptakan Rasulullah SAW dalam bentuk fisik yang sempurna. Kesempurnaan tersebut membuat para sahabat sangat mencintai Rasulullah SAW. Sahabat melihat langsung
kelebihan-kelebihan yang ada pada diri nabiyullah Muhammad SAW.”

"Sesungguhnya yang ditakuti oleh orang-orang Kafir bukanlah suara takbir keras tetapi yang ditakutkan mereka adalah tersebarnya akhlak mulia di dalam pribadi setiap umat Islam karena dengan akhlak yang mulia ini umat Islam terhindar dari perpecahan dan umat Islam menjadi kuat.

Umat Islam saat ini ibarat singa yang tidur dan kita semakin di kipas dan semakin pulas dengan tipuan mereka. Singa kalau tidur bahkan lalat pun berani mendekat. Kalau Singa bangun tak ada satu pun yang berani mendekat. Saatnya kita bangun dari tidur yang panjang sehingga menjadi Singa yang tidak tidur. 

Salah satu upaya kita adalah dengan mengorbankan hawa nafsu kita, ego kita, ambisi kita untuk menumbuhkan akhlak mulia dalam hati kita dan inilah syi'ar Islam sesungguhnya yang sudah mulai jarang.

Oleh karena itu mari kita menjadi pribadi-pribadi yang berakhlak mulia sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasululllah Muhammad SAW.

Tausyiah dari Ulama Jakarta Al Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan di Banda Aceh berkunjung ke berbagai tempat dan utamanya di mesjid raya baiturrahman dan mesjid Teungku Di Anjong.

Duhai jiwa, Apa yang Engkau banggakan?
Andai setiap hari tubuhmu menjadi kakusnya Syaithan. Karena ketahuilah bahwa orang yang tidak bangun untuk shalat subuh, tubuhnya akan dikencingi Syaithan.

Duhai jiwa, Apa yang Engkau banggakan?
Andai malammu hanya lewat begitu saja tanpa Engkau isi dengan amal ibadah. Ketahuilah bahwa kemuliaan dan harga diri seseorang itu terletak pada bangun malamnya.  Maka, bila Engkau tidak pernah bangun malam untuk tahajjud, baca Alquran dan amal kebaikan lainnya, pada hakikatnya Engkau tidak memiliki kemuliaan. Namun kenapa Engkau merasa harga dirimu diinjak saat dihina, apakah Engkau rasa bahwa Engkau punya harga diri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun