Mohon tunggu...
Hennypatria
Hennypatria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dosen

Indarr Pratayu, merupakan perempuan muda, yang menyukai politik dan sosial, Dan Dia Merupakan seorang mahasiswi Pasca Sarjana di Kelas DobelDegre salah satu PTN di Jatim. walaupun tidak mengambil jurusan Politik ataupun hukum , dia sanggat mencintai kegiatan yang bersifat sosial. kecintaan nya dengan ketidak adilan mengantarkannya berjibagu dengan mereka yang termajinalkan. Dan kali ini dia meluangkan sebagian waktunya untuk berbagi dengan LPKA atau yang kita kenal dengan Lapas Anak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku, Lapas dan Sekolahan#Edisi LPKA

16 Januari 2017   17:59 Diperbarui: 16 Januari 2017   18:03 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan adalah hak semua warga Negara Indonesia, tidak peduli apa latar belakang mereka, suku apa dan agamanya apa, berhak untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Mulai pendidikan dari keluarga, lingkungan dan sekolah. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan tersebut. Pendidikan yang wajib di ikuti adalah proses belajar di bangku sekolah formal , baik itu Tk, SD , SLTP maupun SMA. Akan tetapi hal itu Nampak berbeda bagi mereka’ iya mereka yang sekarang berada di dalam tahanan anak. mereka harus menjalani masa hukuman atas perbuatan yang di lakukannya alias menjadi Napi Anak. Karena masih anak – anak jadi usia mereka berkisaran 9 tahun samapai dengan 18 tahun atau masih di kategorikan anak – anak. usia yang seharusnya masih menjalani belajar di bangku sekolah formal.

Akan tetapi Tuhan  dan kedaan berkata lain, yang mana mereka harus menjalalni sebagian kehidupannya di dalam lapas anak. Ada sebuah penyesalan pada dirinya dengan apa yang ada sekarang, akan tetapi hal itu sudah terlamabat. akan tetapi pihak lapas tidak serta merta memutuskan hak mereka untuk belajar, artinya pihak lapas menyediakan fasilitas untuk belajar dengan mendatangkan guru , dan mengajar untu mereka sesuai tingkatan waktu dia berhenti sekolah. Namun tetap suasana dan ras bersekolah di sekolah normal itu berbeda, menurut “ Salah satu Napi Anak “ Seandainya Bersekolah, mungkin aku tak akan pernah berada dibalik jeruji besi ini, mungkin juga tanbah parah[ dengan emotion tertawa]. 

Hidup ini sebuah perjalanan yang panjang dan jauh, dalam perjalanan hidup ku ini, didalam hidupku yang sekarang ini aku sering membungkam seandainya dulu aku bersekolah apakah dirimu? akan menjadi orang baik atau malah sebaliknya?. Tapi apakah aku kau diterima badanku kan banya tinta. Sealin itu dengan anak yang berbeda” Seandainya aku bersekolah aku akan belajar lagi. Hampir sama dengan apa yang dirasakan oleh anak lainya, dia Pangil saja Matahari[1]” Ia berkata seandainya aku bersekolah’ aku akan belajar lagi dengan giat  dan saya tidak inggin mengecewakaan orang tua saya. 

Seandainya dulu aku tidak kenal sama seseorang yang menjerumuskan aku ke dalam lembah hitam ini  aku akan mencari ilmu setinggi dan sejauh mungkin dulu aku pernah dinasehati sama orang tua saya , saya dilarang bermain wanita, karena anak  laki –laki kalau kenal dengan wanita cita – cita dan masa depan bisa suram. Seandaikan dulu aku nurut sama orang tua yaitu bapak dan ibu guru ku , aku pasti bisa menjadi orang yang bisa dipercaya. sekarang aku masuk penjara di awasi sama petugas yang menjaga saya disini  , Cuman” bisa pasrah dan menyesali perbuatan yang dulu aku pernah lakukan aku disini, hanya merenung dan berharap bisa cepat bebas serta inggin bersekolah kembali dan tidak mengenall hal – hal negative lagi.

......"

Ku Tak punya siapa – siapa


sendiri menjalani hidup sulit ini

Tak punya teman , orang tua

Tak ada yang menyayangiku

Kesepian tak punya siapa – siapa

Kamu tempat curhatku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun