Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kongres PGRI: Trasnformasi PGRI Menuju Indonesia Emas

4 Maret 2024   08:09 Diperbarui: 4 Maret 2024   08:25 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: WA Group Panitia Kongres PB PGRI

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar kongres XXIII selama 3 hari mulai tanggal 1-3 Maret 2024 mengusung tema "Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas" di Hotel Sahid Jaya Jakarta. Agenda kongres menghasilkan suatu keputusan baru dalam menentukan arah pergerakan PGRI periode 2024-2029.  

Terpilih kembali Ketua Umum Prof.Dr.Unifah Rosyidi periode 2024-2029 memberikan kepercayaan bahwa selama 1 periode menjabat telah banyak warna yang dilakukan oleh PGRI untuk berprogres demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Ketika sebelumnya PGRI diterpa badai yang cukup kencang ditengah perjalanan mewarnai pendidikan di Indonesia yakni adanya KLB PGRI Surabaya yang tak diakui secara struktur keorganisasian dalam tataran AD/ART PGRI. Walaupun ada sepucuk surat dari kemenkumham RI itu tidak menandakan bahwa kepengurusan itu sah. 

Badai itu terus berlanjut itu menjelang pelaksanaan kongres beredar isu lewat media tiktok yang menegaskan bahwa kongres dibatalkan karena belum mendapatkan Izin aparat kepolisian. Drama menjelang kongres memberikan arti bahwa butuh tranformasi pergerakan PGRI yang lebih masif dan konsisten dalam perkembangan dan pergerakan zaman.

Ada dua hal yang perlu di catat dalam pembukaan kongres PGRI kemarin Pertama. Sambutan Presiden RI Indonesia Joko Widodo yang menegaskan tentang lingkungan sekolah yang aman, lingkungan sekolah yang nyaman amat sangat penting untuk mencetak siswa-siswa unggul. 

Sekali lagi, amat sangat penting. Karena saya betul-betul sangat khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan yang bahkan ada yang memakan korban jiwa. Ini tidak boleh terjadi lagi [dan] dibiarkan berlarut. 

Dan, sekolah harus menjadi safe house, harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa kita untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi. Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah dan tidak betah di sekolah.

Kedua. Sambutan Ketua Umum PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi  persoalan-persoalan guru ini dapat diselesaikan secara komprehensif, mulai dari persoalan guru honorer, tujangan profesi guru agar terus dipertahankan, proses sertifikasi guru dimintanya untuk dijamin agar tidak berbelit-belit dan sesuai amanat Undang-Undang Guru dan Dosen. 

Dari Lembaga Pengembangan Profesi Kependidikan (LPPK), persoalan adminstrasi guru yang beragam, Berharap ada CPNS murni para guru sehingga anak-anak potensial khususnya anak-anak lulusan LPPK berprofesi sebagai guru.

Dua hal pokok yang mengemuka dipermukaan dalam kongres PGRI kemarin tanggal 1-3 Maret 2024 di Jakarta. Karena dua hal poko itu yang menjadi hal-hal yang belum dapat diselesaikan secara baik dan konprehensif. Pemerintah menaruh harapan kepada guru untuk membuat sekolah aman dan nyaman, sedangkan para guru menaruh harapan kepada pemerintah untuk benar-benar hadir menarih perhatian kepada persoalan guru yang kadang membuat guru tak nyaman karena beragam administrasi yang beragam.

Perjalanan pasca kongres memberikan secercah harapan agar PGRI bergerak secara masif dan koloboratif dari tingkat Pusat hingga cabang. Cabang harusnya menjadi sentral pergerakan di akar paling bawah dalam membangun sinergi yang mengikat para anggotanya dengan beragama aktifitas dan geraknya dalam membangun kekuatan dan membangun wacana keilmuan. 

Selama ini para guru yang terlibat dalam PGRI masih banyak yang belum paham terkait kegiatan PGRI dan termasuk yang menjadi ketua dari cabang hingga nasional. 

Proses yang ada dalam kegiatan PGRI belum lah mengakar ditengah kehidupan guru maka perlu adanya tranformasi keorganisasian yang matang dalam membangun giat PGRI secara masif. Koneksitas perlu dibangun kembali antar lini kelembagaan PGRI dari tingkat Ranting hingga Nasional. Fungsi kelembagaan yang sedikit putus karena persolan komunikasi perlu dirajut kembali dalam membangun ekosistem pendidikan melalui PGRI ke depan.

Dalam kamus bahasa Indonesia transformasi/trans*for*ma*si/ n 1 perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya): Asia Tenggara diliputi suasana transisi dan -- akibat kemenangan mereka; terjemahan puisi yang baik kerap kali menuntut -- secara besar-besaran; 2 Ling perubahan struktur gramatikal menjadi struktur gramatikal lain dengan menambah, mengurangi, atau menata kembali unsur-unsurnya;.

Pasca kongres proses transformasi PGRI menjadi hal yang utama dan menjadi agenda untuk mengubah dan menata organisasi dengan kematangan dalam menjalankan giat pergerakan organisasi. Agenda mendesak adalah bagaimana menghadirkan peran PGRI dari unsur paling bawah hingga tingkat Pengurus Besar. 

Rapat koordinasi secara nasional disegerakan agar proses mengawasi dan pengawalan kebijakan pendidikan dapat menjadi baromater perubahan pendidikan di Indonesia. Maka para pengurus PGRI dari cabang hingga pengurus Besar sudah selesai dengan agendanya masing-masing ketika menjabat Kepengurusan PGRI. 

Bagaiman mau bertrasnformasi dalam pergerakan PGRI jika para pengurus dan anggotanya memiliki kepentingan terselubung dan tersendiri dalam seperti contoh adanya pelaksanaan KLB Surabaya yang tak sah. Muatan-muatan kepentingan politik praktis dan kepentingan pribadi kadang-kadang terbawa dalam ranah perjalanan pergerakan PGRI. 

Kepentingan itu karena persoalan egoisme semata yang belum selesai akan siapa dirinya. Menata organisasi bukan karena ego dan kepentingan tapi harus berdasarkan idealisme dan moral yang harus dijunjung tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun