Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadhan Momentum Jihad Literasi

18 April 2022   09:35 Diperbarui: 18 April 2022   17:13 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Membaca merupakan sesuatu yang sangat sulit bagi beberapa kalangan yang ada di tanah air. Mereka lebih senang bermain games online, makan dan belanja di mall, serta lebih banyak dihabiskan untuk hal yang tidak bermanfaat. Membaca belum menjadi suatu budaya yang ada di tanah air Indonesia dan perlu kerja keras untuk menajamkan masalah literasi atau membaca. Apalagi persoalan untuk membaca Al Qur'an yang masih sangat jauh dari kebiasaan yang diajarkan Rosullah.

Bersyukur kita bertemu di dalam bulan suci Ramadhan yang di dalamnya merupakan bulan diturunkan Al Qur'an. Momentum bagi kita untuk kembali mempelajari dan membaca Al Qu'an secara tartil. Karen tak jarang waktu kita dihabiskan untuk kegiatan yang terkadang hanya masalah duniawi saja.

Begitu mulianya bulan suci Ramadhan semua kitab suci agama samawi diturunkan oleh Allah kepada nabi dan Rosulnya untuk dijadikan pedoman dan rujukan dalam anjuran taat beribadah kepadaNya. Serta menjadi pegangan beribadah untuk mengarungi samudra kehidupan di dunia yang fana ini serta mengenal dan memahami Tuhan yang di sembahNya.

Surat Al Baqarah ayat 185 menjelaskan keistimewaan bulan Ramadan. Salah satunya sebagai bulan diturunkannya Al Quran pertama kali.

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

Kitab suci Al Quran yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan penutup risalah kenabian. Al-Qur'an juga merupakan wahyu dan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril dan disampaikan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman dan tuntunan dalam kehidupan di dunia ini. Maka sebagai tuntunan perlu dibaca dan dipahami secara mendalam dalam mempertebal keimanan kepada Alllah SWT.

Pesan Rasulullah saw, bersabda: "Dan tidaklah satu kaum berkumpul dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), mereka membaca Kitab Allah dan saling mempelajarinya diantara bereka, kecuali ketenangan akan turun kepada mereka, kasih sayang akan menyelimuti mereka, malaikat akan menaungi mereka, dan Allah akan menyebutkan mereka di tengah makhluq yang ada di sisi-Nya". (HR. Muslim)

Pembiasaan membaca alquran dan membaca buku menjadi kunci dari pengembangan karakter remaja yang masih menjadi siswa dan mahasiswa. Pembiasaan yang dapat terekam dalam ingatan dan memorinya otaknya dapat membangun rangsangan berfikir untuk menjadikan literasi atau membaca sesuatu hal yang penting buat giat kehidupannya pada masa yang akan datang. Hal ini juga merupakan bagian pembelajaran kehidupan di masyarakat.

Alquran sebagai pedoman hidup manusia yang kemudian diturunkan melalu Rasulullah saw di Gua Hira. Ayat pertama yang difirmankan Allah swt sudah sangat menjelaskan pentingnya berliterasi dalam kehidupan, apalagi dalam pengembangan keilmuan. ALAlaq ayat 1-5: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (Manusia) dengan perantara qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.".

Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan bahwa Alquran adalah bentuk kata benda infinitif (mashdar) dari kata qara`a yang bermakna membaca atau mengumpulkan. Jika Alquran berasal dari Kata qora'a atau iqra yang bermakna membaca, maka Alquran berarti bacaan, sedangkan jika berasal dari kata qara`a yang bermakna mengumpulkan, maka Alquran berarti kumpulan, karena Alquran itu berisi kumpulan kisah-kisah dan hukum Pengertian secara bahasa ini telah menggambarkan bahwa al-Quran berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, pendidikan, dan pengajaran yang antara satu ayat dan ayat lainnya merupakan satu kesatuan yang saling menjelaskan dan menafsirkan satu sama lain. https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an

Di dalam proses pembelajaran dan pengajaran serta pendidikan Al Quran itu menjadi rujukan kebenaran bagi tuntunan kehidupan umat manusia. Al Quran menjadi petunjuk bagi umat Islam dalam rangka memproleh kebahagiaan dan keselamatan hidup manusia serta manusia memperoleh ilmu pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun