Mohon tunggu...
Indana HilyatunNafisah
Indana HilyatunNafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Filsafat Nativisme di Jenjang Pendidikan

15 Desember 2021   14:14 Diperbarui: 15 Desember 2021   14:20 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan

Perlu Anda ketahui bahwa kata filsafat berasal dari kata Yunani philosophia, yang terdiri dari kata philos yang berarti cinta atau sahabat, dan kata sophia yang berarti kebijaksanaan, kebijaksanaan, atau pengetahuan. Oleh karena itu, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau cinta kebenaran, dalam hal ini kebenaran ilmu pengetahuan. Pandangan yang mendalam, menyeluruh, dan sistematis ini menuntut manusia untuk selalu memiliki kemampuan berpikir secara sadar, mendalam, menyeluruh, dan teratur dalam berpikir filosofis. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ramayulis bahwa filsafat adalah pemikiran yang rasional, spekulatif, sistematis, radikal dan universal (Ramayulis, 2015: 2).

Filsafat pendidikan adalah pembentukan kemampuan dasar dasar, meliputi daya pikir (kecerdasan) dan daya emosi (emosi), terhadap fitrah manusia, sehingga filsafat juga dapat diartikan sebagai teori umum pendidikan (Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2002: 13). Dengan kata lain, filsafat pendidikan adalah suatu kegiatan berpikir kritis, bebas, teliti, dan teratur tentang masalah-masalah dalam dunia pendidikan guna mengatasi masalah-masalah tersebut secara cepat dan tepat.

Teori bawaan adalah teori yang beranggapan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor genetik atau faktor genetik orang tua. Segala sesuatu yang terjadi ketika seorang anak tumbuh dewasa disebabkan oleh kodrat anak itu sendiri. Oleh karena itu, pada prinsipnya teori apriori mengakui adanya kekuatan-kekuatan primitif yang telah terbentuk sejak manusia lahir, yaitu kekuatan-kekuatan psikologis dan fisik genetik, serta kemampuan-kemampuan dasar lainnya yang berbeda-beda pada setiap orang.

Isi/Pembahasan

A. Pemikiran Filsafat Nativisme

Aliran nativisme menekankan segala sesuatu yang berkaitan dengan kodrat diri manusia yang diberikan oleh Allah SWT sejak ia dilahirkan di dunia ini. Teori ini dikemukakan oleh seorang filosof Jerman bernama Arthur Schopenhauer (1788-1860).

Teori tersebut menyatakan bahwa perkembangan manusia bersifat bawaan atau berbakat. Teori ini berangkat dari filsafat bawaan (kelahiran) sebagai bentuk filsafat idealis, dan menghasilkan pandangan bahwa perkembangan anak secara bawaan dipengaruhi oleh kelahiran. Dalam teori nativisme, tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan tidak berdaya untuk tumbuh kembang anak. Dan faktor pendidikan juga tidak dapat mempengaruhinya. Oleh karena itu, hasil pendidikan ditentukan oleh bakat bawaan. Anak cerdas dalam pendidikan karena fitrahnya sendiri.

B. Implementasi Filsafat Nativisme dalam Pendidikan

Berbicara tentang falsafah pendidikan dasar berarti berbicara tentang isi pendidikan dasar yang mendalam, karena falsafah pendidikan dasar juga tentang hakikat manusia, dan pendidikan harus dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan, karena filsafat pendidikan adalah bagian dari filsafat, yaitu memikirkan hal-hal tanpa data empiris. Dalam filsafat pendidikan dibahas hakikat manusia yaitu hakikat manusia yang menerima pendidikan pada pendidikan dasar (Tafsir, 2008).

Salah satu perihal yang bisa kita rasakan hendak implementasi teori nativisme di sekolah ialah terdapatnya uji penjurusan pada jenjang sekolah menengah atas yang mana terdiri atas jurusan ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, bahasa, serta agama. Banyak sekolah yang mempraktikkan perihal tersebut dengan dilihat dari hasil uji/ pilih keahlian partisipan didik yang memilik kemampuan dominan ataupun kecenderungan dari salah satu jurusan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun