Bagaimana? Bagus, kan, bagaimana moral of the story yang dibangun oleh ketiga pictbook tipis ini?
Saya belajar menulis pictbook pada beberapa kelas, bahkan pada kelas yang dipandu oleh Arleen Amidjaya yang saya anggap kelas yang super inspiratif dan menggugah.
Tapi apa hasil dari kelas-kelas itu? Belum satu pun pictbook yang berhasil saya terbitkan. Bahkan Mbak Dian yang notabene adalah adik kelas di kelas menulis Merah Jambu, telah melejit dengan produktif menulis berbagai buku, pun pictbook. Â
Bukan berarti tak ada yang saya hasilkan, namun semua hasil itu masih teronggok di folder laptop, menunggu wangsit menghampiri penulisnya agar berani mengirimkan naskah pictbooknya.
Entah mengapa pictbook membuat saya sedikit keder. Â Saya lebih percaya diri menulis novel atau cerpen anak. Tapi membaca tiga pictbook hadiah ini, terasa ada yang menggedor-gedor jiwa saya. Terasa ada suara dari dalam hati: kamu juga bisa, kok, ayo buktikan!
Semoga masih tersisa waktu bagi saya untuk membuktikan bahwa saya pun bisa menulis pictbook. InsyaAllah semoga Allah mengijabah, aamiin. Doakan ya teman-teman. Salam literasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI