Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang-orang yang Datang dan Pergi dalam Kehidupan Kita

19 Desember 2023   03:44 Diperbarui: 19 Desember 2023   04:00 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin berumur, teman yang pernah kita kenal semakin banyak. Semakin berumur, maka teman yang hanya selintas membersamai kita, akan hilang dari ingatan.

1
Aku masih ingat di cuaca yang hujan hari itu, entah mengapa aku sedang kesal entah dengan siapa.
Hari telah gelap ketika aku melangkah sambil menyalahkan jalan yang becek dan rambutku yang basah. Lalu tiba-tiba ada payung hitam yang lebar menaungi kepalaku dan seseorang membersamai langkahku.

"Mbak, dari mana, mau kemana?"

Senyum yang teduh membuat kekesalanku melayang jauh. Aku kenal dia, salah satu junior di kampusku. Ia menemani sampai aku naik kendaraan umum.

Kenangan itu masih ada di dalam kepalaku, sayangnya...aku melupakan siapa pemilik senyum teduh itu. Terima kasih, telah membuat kekesalanku hilang melayang tak berbekas.

2.
Aku merasa terdampar dalam sebuah situasi yang sangat tidak aku sukai. Terasing di dalam keramaian. Aku dan orang-orang di sekelilingku hendak mengikuti sebuah pelatihan, tapi tidak ada seorangpun yang duduk semeja denganku. Sebenarnya aku bisa bergabung dengan meja-meja lain yang masih menyisakan kursi kosong, tapi sungguh aku sedang tak ingin bersikap sok ramah, apalagi sok kenal sok dekat.

Lalu dia datang meminta izin bergabung di mejaku dan aku mengizinkan walaupun tak berkeinginan memulai percakapan.  Dia mengajak bicara dan ternyata pelan-pelan mampu membuat suasana cair. Aku menjadi bersemangat dan mengobrol dengan suara nyaring, padahal sebelumnya aku berniat untuk diam selama pelatihan.

Terima kasih, walau ingatan itu masih ada, namun kenangannya kian samar. Jika kebetulan kamu bertemu denganku, dan masih mengingat saat itu, jangan berkecil hati jika aku tak pernah menunjukkan bahwa aku pernah mengenalmu.

Karena ingatan-ingatan itu telah  menjadi serpihan debu yang setiap saat bisa lenyap bersama angin. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun